
Jakarta (31/10) — Wakil Presiden Republik Indonesia ke-10 dan 12 sekaligus Ketua Palang Merah Indonesia (PMI), Muhammad Jusuf Kalla meyakini bahwa melalui jalur perundingan dan kekuatan kolektif dari negara-negara Islam, maka konflik Palestina-Israel mampu diselesaikan.
Hal ini disampaikannya saat menjadi pengisi acara Seminar Internasional ‘It’s Time for Palestine to be Free!’ hasil inisiasi Fraksi PKS DPR RI bersama Justice and Democracy Forum (JDF) yang digelar secara daring pada hari Selasa (31/10).
Jusuf Kalla, dalam penjelasannya merunut kembali konflik-konflik terdahulu yang telah terjadi antara Palestina dengan Israel.
Ia juga mengungkap bahwa konflik ini merupakan salah satu konflik terpanjang yang pernah ada. Konflik ini juga disebabkan oleh perbedaan pandangan antara kelompok Hamas dan Fatah yang sama-sama kuat di Palestina.
“Konflik ini melibatkan banyak negara sejak dulu, termasuk kekuatan besar Amerika serta Rusia atau Soviet zaman dulu. Kita mengharapkan bahwa ini dapat selesai dengan hasil kemerdekaan Palestina,” ujar Jusuf Kalla.
Mantan Wakil Presiden RI tersebut juga menjelaskan bahwa serangan Hamas ke Israel baru-baru ini sejatinya merupakan upaya sebuah bangsa terjajah untuk mendapat kemerdekaan bangsanya dan hal itu sah untuk dilakukan.
Akan tetapi, imbuhnya, dengan jatuhnya banyak korban membuat cara-cara peperangan sebaiknya tidak dilanjutkan.
“Mudah-mudahan Allah memberikan kita cara untuk mengatasi ini. Yang ingin saya sampaikan bahwa ini hanya bisa diselesaikan dengan perundingan, dengan kerja sama, dan dengan kekuatan kebersamaan dari kita semua.” ujarnya sebagai penutup.
Sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla juga menjelaskan bahwa saat ini organisasi yang ia pimpin terus berupaya menempuh jalur komunikasi agar tetap bisa memberikan bantuan kemanusiaan untuk korban-korban di Palestina.