
Seoul (26/09) — Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PKS Toriq Hidayat menyebutkan, kalimat ‘Sedia Payung sebelum hujan’ bukan sekedar pepatah bagi masyarakat Korea Selatan (Korsel).
Hal ini disebutkan oleh Politisi PKS pasca melakukan kunjungan kerja luar negeri DPR RI ke Korea Selatan (18-24 septe. Dan Kantor Administrasi Meteorologi Korea (KMA), Seoul, menjadi salah satu destinasi kerja anggota.
“Telah menjadi Kebiasaan masyarakat Korsel melihat prakiraan atau ramalan cuaca di aplikasi ponsel pintar sebelum bepergian ke luar rumah. Mereka akan merasa menyesal ketika turun hujan tetapi lupa membawa payung. Kondisi ini cukup berbeda dengan Indonesia. Masih banyak yang mengandalkan dugaan pribadi berdasarkan penampakan awan di langit,” ujar Toriq tersenyum.
Baginya cukup mengejutkan sebab usia pembentukan Negara Ginseng hanya terpaut hitungan hari dengan kemerdekaan Indonesia. Namun kenyataannya Korsel memiliki perkembangan teknologi dibidang infrastruktur dan transportasi yang luar biasa pesat. Lalu, apa yang membuat terjadinya perbedaan dalam prakiraan cuaca di Indonesia dan Korea Selatan?
“Yakni Kemampuan teknologi Korsel untuk mendeteksi cuaca dan memperkirakan potensi bencana dan lainnya, 70 kali lipat lebih superior dari Indonesia saat ini. Bayangkan info potensi bencana bisa tersosialisasi dalam waktu kurang dari 1 menit. Sistem edukasi tentang cuaca dan mitigasi bencana jauh lebih baik dari kita. Kondisi ini tentu akan meminimalisasi jatuhnya korban jiwa,” ungkap Toriq.
Menurutnya secara umum kunjungan ini diharapkan akan mempererat hubungan diplomasi Terkait bidang infrastruktur dan transportasi dengan Korsel. Secara khusus terkait dengan Kantor Administrasi Meteorologi Korea (KMA) dapat membuka kerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Indonesia.
“Mereka siap menjalin kerjasama di bidang ini. Saya kira pemerintah harus merespon dengan baik. Sehingga kedepannya gaya hidup memperhatikan ramalan cuaca akan menjadi bagian dari masyarakat Indonesia. Dan Info terkait cuaca bukan ilmu nujum, tetapi hasil kerja rasional berdasarkan kaidah-kaidah keilmuan, kejujuran, ketelitian, dan kehati-hatian,” tutup Toriq.