
Jakarta (21/09) — Anggota Komisi V DPR RI asal Fraksi PKS, Thoriq Hidayat akan berupaya sekuat tenaga untuk mengawasi pelibatan ratusan TKA (Tenaga Kerja Asing) dalam tahap awal operasi Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
Disebutkan oleh Corporate Secretary bahwa hal tersebut merupakan kerja sama antara KCIC dengan Konsorsium PT KAI dan China Railway.
“Pihak KCIC menjelaskan sekitar 852 TKA berpengalaman dan memiliki sertifikat ditunjuk sebagai operator untuk kegiatan Operasi and Maintenance selama satu tahun. Dan disiapkan juga 1.096 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan mendampingi para tenaga ahli dari China tersebut,” tutur Toriq Hidayat.
PT. KAI sebagai pimpinan konsorsium, tambahnya, harus memastikan dan menjamin terlaksananya peralihan kemampuan mengoperasikan dan melakukan perawatan sarana kereta cepat secara penuh dari TKA ke TKI sesuai dengan tenggat waktu yang ditentukan. Ia juga akan meminta Dirjen Perkeretapian mengawasi dengan ketat.
“Perpres Nomor 93 Tahun 2021, menyebutkan dalam rangka percepatan penyelenggaraan prasarana dan sarana kereta cepat, pemerintah telah menugaskan KAI memimpin konsorsium BUMN. Maka menjadi tanggungjawab KAI hingga nantinya kegiatan operasi dan perawatan dilakukan 100 persen oleh TKI,” pungkas Toriq.
Menurutnya setiap pembangunan infrastruktur, minimal ada empat manfaat yang semestinya bisa dicapai. Yakni mengurangi jumlah kemiskinan, meningkatkan sumber daya manusia, menyediakan lapangan pekerjaan, dan peduli terhadap lingkungan. Sehingga terjadi akselerasi kesejahteraan masyarakat.
“Saya berharap kereta cepat yang dipaksa menggunakan dana APBN ini harus memberikan efek perbaikan ekonomi rakyat. Bukan sebaliknya, berpotensi mengancam keberadaan pelaku usaha yang berada dalam lingkungan konektivitas antar Jakarta-Bandung. Seperti keberadaan kereta parahiyangan dan shuttle bus atau travel,” tutup Toriq.