
Jakarta (31/08) — Dalam rapat kerja (30/08/2023) Komisi V DPR RI bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Politisi asal PKS sampaikan rasa prihatin.
Pasalnya data Logistics Performance Index (LPI) 2023 yang dikeluarkan Bank Dunia menyebutkan peringkat LPI Indonesia turun sebanyak 17 peringkat.
“Rangking performa sistem logistik Indonesia anjlok. Dalam Laporan Bank Dunia, kita berada pada urutan 63 yang sebelumnya di posisi 46. Hal ini sungguh disayangkan. Padahal kegiatan logistik merupakan salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi,” ujar Toriq Hidayat.
Dan yang lebih miris tambahnya, di dalam susunan kebijakan dan prioritas kegiatan Kemenhub Tahun 2024 sama sekali tidak menyebutkan perbaikan sistem logistik Indonesia. Memang LPI tidak menggambarkan kinerja sektor logistik secara keseluruhan. Namun LPI bisa memberikan indikasi keberadaan berbagai persoalan dalam sektor logistik.
“Sebagaimana pengamat meyebutkan turunnya peringkat logistik Indonesia disebabkan oleh kurang matang dan ketergesa-gesaan dalam perencanaan pembangunan infrastruktur. Tidak heran jika biaya logistik Indonesia lebih tinggi dibanding negara tetangga, bahkan menjadi yang tertinggi di kawasan ASEAN,” sebut Toriq.
Menurutnya dari 2 fakta diatas menjadi alarm yang berbunyi kencang bagi pemerintah. Harus ada terobosan besar untuk menekan biaya logistik. Antara lain melalui penerapan National Logistics Ecosystem (NLE). Tentu saja, Kemenhub menjadi leading sector dalam merumuskan kebijakan-kebijakan terkait.
“Yang lainnya, Pemerintah wajib meminimalisir proyek-proyek yang menguras anggaran dan tidak berdampak pada perbaikan ekonomi. Segera perbaiki posisi LPI Indonesia melalui program program-program yang terintegrasi antar kementerian atau lembaga dan para pihak terkait,” tutup Toriq.