Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Gali Potensi Wirausaha Baru Purbalingga, Rofik Gelar Seminar Pengembangan IKM Fesyen

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Purbalingga (07/06) — Anggota DPR RI dari Fraksi PKS Rofik Hananto menggelar acara seminar bertajuk ‘Pengembangan Wirausaha Baru IKM Fesyen di Purbalingga’ yang diadakan di Hall RM PM Collaboration, Purbalingga pada Ahad (04/06/2023).

Acara yang diikuti oleh 145 peserta ibu-ibu tersebut merupakan kerja sama Rofik sebagai Anggota Komisi VII DPR RI bersama Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.

Baca Juga : Gelar Seminar Wirausaha Baru, Rofik Hananto: Sesuai Pesan Soekarno, Harus Berdikari!

Materi yang disampaikan pada seminar tersebut meliputi pengurusan legalitas izin usaha melalui OSS, sosialisasi Kredit Usaha Rakyat bagi IKM, motivasi kewirausahaan dari pengusaha fesyen , hingga menghadirkan fashion designer asli Kabupaten Purbalingga.

Rofik dalam sambutannya menyampaikan Purbalingga memiliki potensi menjadi episentrum fesyen.

“Fesyen Indonesia salah satu pusatnya itu Purbalingga, mungkin belum tergali saja, dan kebetulan episentrumnya di desa saya, Desa Jatisaba (ada) success story itu, cerita dari CEO Ummi Collection dari Jatisaba, yang sekarang sudah jadi trendsetter nasional, karena hampir semua merk terkenal di Indonesia (asalnya) dari Ummi Collection. Jadi kalau ngirim dari sini ke Tasikmalaya, satu kontainer,” terang Rofik.

Lebih lanjut, memotivasi peserta Rofik agar terus meningkatkan pengetahuan dan informasi khususnya mengenai fesyen, karena sudah banyak contoh pengusaha fesyen sukses asal Purbalingga.

“Bapak Ibu kalau ingin berubah, ingin membangun masa depan, salah satunya adalah meningkatkan kemampuan, meningkatkan kemampuan, yang pertama mengerti dulu, mendidik dengan baik, mendapat informasi dengan baik.”

“Ini (seminar) bagus ini, karena episentrum bisnis fesyen itu disini, jadi trendsetter, Nakumi Nakabi (merk), produk dari desa, dari Purbalingga kota kecil, tapi bisa dijual mahal,” tutur Aleg DPR RI Fraksi PKS tersebut.

Melalui seminar ini, Rofik berharap dapat mendorong minat serta semangat peserta untuk mulai berwirausaha, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Purbalingga khususnya sebagai wirausahawan yang dapat menciptakan lapangan kerja.

“Mudah-mudahan nanti acara ini bisa menyegarkan ibu-ibu semuanya dan bersemangat jadi pengusaha, ojo wedi (jangan takut) jadi pengusaha, banyak yang sudah berhasil dari nol, tidak jauh-jauh, (ada) dari Purbalingga,” pesan Aleg DPR RI Dapil Jateng VII tersebut.

Hadir dalam acara tersebut Ketua Pelaksana Seminar dari Kemenperin Ratih Pratiwi, Perwakilan Direktur IKM Pangan, Furnitur, dan Bahan Bangunan Kemenperin Indra Akbar, dan Kepala Dinperindag Purbalingga Johan Arifin.

Indra dalam sambutannya menyampaikan manfaat yang dihasilkan dari munculnya IKM baru di Indonesia, dan harapannya melalui seminar ini mampu mendorong lahirnya IKM baru di Purbalingga khususnya di bidang fesyen.

“Perlu kami sampaikan bahwa IKM atau Industri Kecil Menengah saat ini mencapai 4,4 juta unit usaha, dengan jumlah tenaga kerja hampir 12 juta…jadi rata-rata industri kecil itu pegawainya 3 orang. Ibu-ibu semua tidak perlu membunuh kita harus punya pegawai banyak, dengan 3 orang bisa jadi industri kecil,” jelas Indra.

Baca Juga :  Resmikan Gedung Serbaguna Erhanesia Jatisaba, Rofik: Semoga Menjadi Pusat Kegiatan Masyarakat

Indra mengatakan pemerintah terus mendorong wirausaha baru untuk tumbuh mandiri, dibekali dengan pengetahuan lewat seminar ini seperti peluang bisnis, manajemen usaha, akses modal, NIB atau Nomor Izin berusaha, hingga pemasaran.

“Kewirausahaan memegang peran penting, yaitu dalam menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan nasional, dan yang terakhir mengurangi tekanan ekonomi nasional, dimana wirausahawan baru dapat mengolah bahan baku menjadi produk jadi, sehingga adanya nilai tambah tadi, mendapatkan peningkatan penghasilan juga,” imbuh Indra.

Johan selaku Kepala Dinperindag Purbalingga mengatakan terdapat dua hal yang perlu diperhatikan peserta sebelum menjadi pemula baru, yaitu menyesuaikan dengan hobi dan membagi pangsa pasarnya.

“Sebagai wirausahawan baru, pertama, kalau berkutat di fesyen pastikan, yang akan panjenengan bikin itu sesuai dengan minat, dengan hobi ibu-ibu semua, karena kalau dengan hobi, maka Insyaallah segala inovasi itu mudah akan kita lakukan. Kedua, membatasi pangsa pasarnya, itu penting sehingga kita bisa menentukan baju yang akan kita buat seperti apa,” pungkas Johan.

Melalui seminar ini, Johan berharap terdapat perubahan pola pikir hingga memunculkan semangat peserta untuk memulai usaha khususnya dalam pengembangan IKM fesyen di Purbalingga.

“Setelah mengikuti pelatihan ini, mudah-mudahan ada perubahan mindset, pola pikir, tambah semangat, itu ciri-ciri seminarnya berhasil,” tutup Johan.