Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Gelar Seminar Wirausaha Baru, Rofik Hananto: Sesuai Pesan Soekarno, Harus Berdikari!

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Purbalingga (05/06) — Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS, Rofik Hananto menggelar seminar bertajuk ‘Pengembangan Lokal Melalui Diversifikasi Produk dan Literasi Digital’ yang diadakan di Ballroom Hotel Braling, Purbalingga pada Sabtu (03/06/2023).

Acara yang diikuti oleh 145 peserta dari Purbalingga tersebut merupakan kerjasama Komisi VII DPR RI bersama Kementerian Perindustrian RI.

Adapun materi-materi yang disampaikan pada seminar tersebut meliputi pengurusan legalitas izin usaha melalui OSS, sosialiasi Kredit Usaha Rakyat bagi IKM, motivasi kewirausahaan, hingga pengembangan usaha baru melalui Digital Marketing.

Rofik dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini merupakan manifestasi dari pesan Presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno yaitu Berdikari atau berdiri diatas kaki sendiri, khususnya dalam bidang ekonomi.

“Hari ini adalah acara penumbuhan WUB, singkatan dari Wirausaha Usaha Baru, jadi bapak ibu hadir disini dalam rangka menemukan motivasi untuk menjadi orang yang seperti amanat Pak Soekarno, yaitu berdikari, berdikari secara ekonomi. Indonesia itu negara yang super kaya, sangat besar potensi ekonominya, itu hanya bisa dikelola dengan bagus ketika tumbuh, ada spirit peoplenya, masyarakatnya untuk berdikari,” tegas anggota DPR RI Fraksi PKS tersebut.

Rofik menjelaskan tantangannya dimana setelah berpuluh-puluh tahun Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, rakyat masih banyak yang belum mampu untuk berdikari secara ekonomi.

“77 tahun kita merdeka, masih menjadi PR berat kita, karena sampai hari ini spirit berdikari secara ekonomi masih jauh dari harapan. Kita itu masih rata-rata di 3%, kadang turun kadang naik, (angka) orang indonesia yang mau terjun di dunia ekonomi,” jelas anggota DPR RI Dapil Jateng VII tersebut.

Lebih lanjut, Rofik menerangkan sulitnya Berdikari secara ekonomi bagi Indonesia dikarenakan masih banyak masyarakat yang belum berani terjun ke dunia usaha, sehingga perlu motivasi dalam membangun usaha salah satunya melalui seminar ini. Adanya kebutuhan orang banyak seiring dengan tumbuhnya angka penduduk di Indonesia menurut Rofik akan menciptakan pasar-pasar baru kedepannya.

“Berdikari secara ekonomi penting, memang memulai itu tidak ada yang mudah, apalagi memulai bisnis, ingin menjadi orang kaya pengelola bisnis, penguasa pasar tidak ada yang mudah. Tapi kalau tidak dimulai itu salah, kita harus berani untuk segera memulainya,” semangat Rofik dalam sambutannya.

Melalui seminar bertajuk diversifikasi produk ini, Rofik berharap muncul kreativitas masyarakat dalam menciptakan produk makanan khas Purbalingga yang inovatif dan mampu menciptakan pasar baru, sehingga masyarakat Purbalingga tidak hanya berkutat pada produsen bahan baku saja.

“Jadi kalau tema diversifikasi pangan itu intinya kenyang tidak harus nasi, itu salah satu hashtag yang dibuat oleh Kemenperin untuk menggalakkan penguatan local wisdom, kebijakan lokal menjadi makan-makan yang tidak harus nasi.”

“Kalau bapak ibu secara teori memakan makanan hasil panen sendiri, dari lokal sendiri, bukan dibagikan dari luar, jauh lebih baik karena fresh dan tidak ada pengawetan,” jelas Rofik.

Sebagai anggota Komisi VII DPR RI, Rofik juga menyinggung peran Berdikari pangan dalam mengurangi polusi maupun pencemaran lingkungan, karena melalui produksi pangan sendiri maka akan mengurangi emisi dari proses distribusi.

“Sekarang kalau di UU EBET (Energi Baru dan Energi Terbarukan) yang kita buat di DPR, salah satu sumber emisi, polusi perusak lingkungan itu 20% dari distribusi, jadi tiap hari dari Purbalingga nganter barang ke Jakarta menimbulkan polusi, jadi kalau dilihat dari lokal saja tidak akan menimbulkan emisi. Ternyata dampaknya, social impactnya banyak sekali, dalam rangka energi bersih jadi bagus,” terang Aleg kelahiran Purbalingga tersebut.

Melalui seminar ini Rofik berharap adanya perubahan pola pikir masyarakat Purbalingga sehingga bisa Berdikari secara ekonomi, tidak mengandalkan produk-produk luar, dan dapat menghasilkan pangan lokal yang kreatif dan inovatif.

“Saya berharap kita sekarang mencoba mulai dirubah mindsetnya, cara berpikirnya, kita kan tidak ingin jadi orang yang terus-terusan mengikuti terus, kecil tp tidak berubah-ubah. Problem kita ini bagaimana caranya kita mulai berubah, karena negara kita ini kan kaya tapi tidak pernah merasakan kayanya, karena kita seperti menemukan jalan buntu, merasa tidak yakin bisa berkembang,” harap Rofik.

Hadir dalam acara tersebut Ketua Pelaksana dari Kemenperin Ratih Pratiwi, Perwakilan Direktur IKM Kemenperin Indra Akbar, dan Kepala Dinperindag Purbalingga Johan Arifin. Ratih dalam sambutannya mengatakan program ini merupakan bentuk kerjasama Rofik Hananto di DPR RI Komisi VII bersama Kemenperin.

“Semoga setelah kegiatan ini bapak ibu yang baru berniat jadi pengusaha, benar-benar jadi pengusaha baru, wirausaha baru,” kata Ratih.

Lalu Indra dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Rofik selaku mitra kerja DPR RI dan Kemenperin karena telah memberikan kesempatan bagi masyarakat Purbalingga untuk mendapatkan ilmu baru melalui seminar.

“Bapak Haji Rofik Hananto selaku anggota Komisi VII DPR RI merupakan mitra kami (di) Kemenperin dan kegiatan ini merupakan kolaborasi dan sinergitas antara Kemenperin dengan DPR RI, tentunya juga dengan dinas setempat dalam rangka penumbuhan dan pengembangan wirausaha baru kecil dan menengah di Purbalingga,” tutur Indra.

Johan dalam sambutannya memberikan pesan kepada masyarakat agar tidak banyak pesimis dalam memulai berwirausaha, dan berani untuk mulai jatuh bangun dalam mengembangkan usaha.

“Purbalingga banyak potensi yang bisa dikembangkan, saya kemarin lihat sudah ada lapis legit, makaroni berbagai rasa, olahan tomat jadi kripik, potensinya banyak, dan pemerintahan Kabupaten Purbalingga sangat komit untuk pengembangan usaha dan umkm ini,” imbuh Johan dalam sambutannya.