Purbalingga (24/03) — Anggota DPR RI dari Fraksi PKS Rofik Hananto bersama Yayasan Erhanesia Tunas Kebajikan (ETK) melepas 6 Da’i Muda, dimana Da’i tersebut selama bulan Ramadhan ditugaskan untuk berdakwah di daerahnya.
Program tersebut sudah disiapkan tiga bulan sebelumnya, dimana yayasan ETK bersilaturahmi dengan masjid-masjid yang ada di Purbalingga.
Selain pelepasan Da’i Muda Ramadhan, acara yang diadakan di Ballroom Gedung Halal Mart Purbalingga pada Selasa (21/03) tersebut juga digelar pelatihan manajemen masjid yang diikuti oleh lebih dari 60 peserta yang merupakan DKM/Takmir masjid/mushola se-Purbalingga.
Adapun pelatihan tersebut dibawakan oleh Sarmin DKM Masjid Fatimatuzzahra (MAFAZA) dan Afiq Yunan Aliyudin, Dewan Pengawas Yayasan ETK.
Direktur Eksekutif Yayasan ETK Andi Pranowo menjelaskan proses seleksi Da’i Muda Ramadhan ini, dimulai dari peserta yang lolos tahap seleksi administrasi diundang untuk mengikuti proses uji kompetensi, dimaksudkan sebagai pemetaan awal untuk melihat sejauh mana pemahaman dan kompetensi para da’i yang nantinya akan diterjunkan untuk berkegiatan di masyarakat selama bulan Ramadhan.
“Ada tiga aspek utama yang menjadi poin penilaian pada uji kompetensi tersebut yakni tilawatil Al Qur’an, Hafalan Al Qur’an serta kemampuan public speaking dalam bertausiah, para peserta yang didominasi lulusan pesantren tersebut secara umum sudah memiliki kompetensi sebagai da’i, bahkan salah satu peserta yang berasal dari Bumiayu adalah seorang hafiz yang telah mengkhatamkan hafalan nya 30 juz,” terangnya.
Rofik sebagai Pembina Yayasan ETK mengatakan pembentukan yayasan ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial atau CSR atas entitas bisnis yang dimiliki oleh Rofik Hananto.
“(Yayasan) Erhanesia ini yayasan yang kami bentuk karena kami punya entitas di beberapa bidang, sehingga ini bisa menjadi sebagai sarana untuk bidang lingkungan dan Corporate Social Responsibility,” ujarnya
Anggota DPR RI Fraksi PKS tersebut menyebutkan program-progam yang telah diberikan sebelumnya, seperti pada tahun lalu memberikan tunjangan kepada 1000 guru TPQ di Purbalingga.
“Tahun ini Insyaallah akan kami lanjutkan, dan kami berharap semua mesjid yg terlibat dan majlis taqlim yg terlibat nanti bisa kita akses untuk mendapatkan program ini,” imbuh anggota DPR RI Dapil Jateng VII tersebut.
Selain itu, Rofik juga akan mengadakan buka puasa bersama setiap hari di kediamannya selama bulan Ramadhan, yang akan bekerjasama dengan yayasan ETK.
Rofik berharap hubungan yang telah dibangun dengan penerima bantuan dapat memperluas jaringan kebermanfaatan dari yayasan ETK ini.
“Kami berharap hubungan dan support dari bapak-bapak sekalian, semoga bisa tumbuh berkembang dan bisa memberikan manfaat yang lebih luas kepada masyarakat, karena salah satunya (alasan) kami membangun yayasan ini agar apa yang sudah kita kerjakan ini dapat dirasakan juga oleh masyarakat,” tutur anggota DPR RI Dapil Jateng VII tersebut.
Sarmin sebagai pemateri pelatihan manajemen masjid mengatakan pentingnya mengelola masjid karena masjid menjadi pusat kegiatan umat, sehingga pengurus harus dapat mengelola masjid dengan baik dan benar. Selain itu, masjid juga harus memiliki payung hukum yang jelas seperti yayasan agar memiliki legalitas.
Sarmin menyebutkan beberapa permasalahan masjid di Indonesia, seperti legalitas tanah wakaf, kepengurusan masjid yang tertutup sehingga hanya dikelola oleh 1-2 orang saja, jamaah pasif karena pengurus tidak menerima kritik maupun saran, dan keberpihakan pengurus pada satu golongan saja.
Menurut Sarmin, pengelola masjid tidak boleh bersifat tertutup dan harus memiliki inisiatif serta kreativitas terhadap perubahan sosial sekitar. Contohnya yaitu ketika sekolah tutup karena pandemi, masjid dapat menjadi tempat pembelajaran baru bagi anak-anak.