Jakarta (04/03) — Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS, Nurhasan Zaidi, mengaku prihatin atas kejadian ledakan pipa Pertamina di Depo Plumpang kemarin.

Menurut Nurhasan, kebakaran ini bukan kejadian yang pertama di depo Pertamina tersebut.

“Dalam 2 tahun terakhir saja paling sedikit 5 musibah terjadi di depo maupun kilang Minyak Pertamina. Idealnya dalam industri perminyakan dan gas, harus sudah dipastikan Zero Accident, Standar Operasional Pengawasannya harus ketat dan dan tidak bisa ditawar utk semua pihak, apalagi pernah kejadian di tempat tersebut”, ujar Nurhasan kepada wartawan di Jakarta, pada Sabtu (04/03).

Ia pun menyatakan rasa belasungkawa dan simpatinya terhadap masyarakat yang meninggal maupun menjadi korban atas peristiwa ini, baik moral maupun materiil.

“Saya mendesak Pertamina untuk bertanggung jawab penuh atas kerugian yang ditanggung masyarakat, baik moril maupun materiil”, tegasnya.

Selanjutnya, ia juga mendesak Pertamina segera lakukan langkah preventif terhadap risiko susulan yang berpotensi diakibatkan oleh kebocoran pipa dan meledaknya pipa tersebut.

“Pertamina wajib menjaga stok ketersediaan pasokan BBM bagi masyarakat, karena kita tahu bahwa pipa BBM yang terbakar ini merupakan bagian dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang. TBBM Plumpang adalah salah satu terminal BBM terpenting di Indonesia, yang mensupply ketersedian BBM di Indonesia”, tambahnya lagi.

Nurhasan pun menyebut bahwa ia bersama rekan-rekan lain di DPR RI akan desak pimpinan Komisi VII untuk segera membuat Panja.

“Iya, kita jelas akan meminta Pimpinan Komisi VII agar dibentuk Panitia Kerja Khusus guna menginvestigasi SOP dan tatalaksana pemeliharaan kilang-kilang dan pipa terminal BBM Pertamina diseluruh Indonesia, supaya jangan sampai ada kejadian serupa terulang”, ungkapnya.

Khusus untuk kejadian di TBBM Pertamina Plumpang, imbuh Nurhasan, ia akan segera desak pihak berwenang melakukan investigasi menyeluruh.

“Harus dilakukan tindakan tegas kepada seluruh pihak yg disinyalir lalai hingga menyebabkan musibah ini terjadi dan menyebabkan korban jiwa maupun materi yang tidak sedikit. Bila perlu kita minta Direktur Pertamina bertanggung jawab atas kejadian ini”, pungkasnya.