
Banjarmasin (20/02) — Anggota Komisi III DPR RI dari Faksi PKS, Aboebakar Alhabsy menghadiri langsung proses pemusnahan barang bukti narkotika puluhan ribu kilogram sabu dan extacy di Polda Kalimantan Selatan, Senin (20/02).
“Alhamdulillah, hari ini saya menyambut dengan gembira ada pemusnahan barang bukti narkoba di Polda Kalsel ini. Saya apresiasi hasil kerja Polda Kalsel pada periode desember sampai januari yang berhasil menangkap 79,315 kg sabu dan 11,792 butir extacy, barang bukti tersebut hari ini kita musnahkan. Perang melawan narkoba harus terus kita lakukan, kita tidak boleh menyerah dengan peredaran narkoba,” ujar Aboe.
Menurut survey dari Badan Narkotika Nasional (BNN) menunjukan rata-rata 50 orang meninggal setiap harinya diakibatkan oleh penyalahgunaan narkoba. Artinya, setiap tahun terdapat sekitar 180.000 orang yang meninggal akibat penyalahgunaan ini.
“Peningkatan penyalahgunaan narkoba pada masa ini berkaitan erat dengan perubahan yang terjadi di dalam masyarakat, termasuk dengan berkurangnya interaksi sosial di dalam lingkungan sekitar maupun keluarga, meningkatnya pengangguran dan juga hilangnya budaya yang memiliki nilai moral di masyarakat, banyaknya tindakan kriminalitas yang terjadi, dan berkurangnya produktivitas dalam bekerja,’ jelas Sekjen DPP PKS ini.
Tingginya peredaran dan penyalahgunaan narkotika di Indonesia, kata Habib Aboe, disebabkan oleh banyak faktor, yaitu wilayah Indonesia yang terbuka sebagai sebuah negara kepulauan dan banyaknya sungai yang memudahkan peredaran narkotika sampai ke wilayah terpencil, faktor keluarga dan lingkungan, dan faktor individu tersebut.
“Saya minta Polda Kalsel dan BNN kalsel terus bersemangat melawan peredaran narkoba. Karena kalau kita lihat data yang ada, Angka penyalahgunaan narkoba di Indonesia mencapai 3,6 juta pengguna. Oleh karenanya, kita harus terus berikhtiar agar generasi muda indonesia, khususnya anak-anak muda di Kalsel ini terbebas dari narkoba,” ujar Anggota DPR RI dari Dapil Kalimantan Selatan I ini.