
Kabupaten Bone (19/09) — Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKS, Andi Akmal Pasluddin (AAP) mendorong petani Kabupaten Bone untuk menggarap perkebunan kelapa sawit. Hal ini ia sampaikan pada Bimbingan Teknis dan Ekspo Sawit Baik Indonesia 2022.
Legislator asal Sulawesi Selatan II ini mengatakan, bahwa pengelolaan sawit sangat menjanjikan untuk dikelola karena merupakan komoditas yang banyak sekali produk turunannya. Selain itu, Sawit ini merupakan komoditas ekspor.
“Sawit ini beragam sekali produk turunannya. Mulai hampir semua bahan olahan makanan memerlukan minyak sawit, juga produk kosmetik dan berbagai produk olahan berbahan alami dapat juga menggunakan minyak sawit seperti bahan bakar”, tutur Akmal.
Politisi PKS ini saat memberikan sambutan dalam bimtek, mendorong petani di Bone agar tidak hanya fokus pada tanaman pangan. Sawit memiliki nilai ekonomi menjanjikan, dan di Bone potensi untuk pengembangan sawit masih sangat terbuka luas.
Akmal menekankan, bahwa Kabupaten Bone memiliki potensi besar untuk menggarap sektor perkebunan kelapa sawit. Bukan sekadar berfokus pada kakao dan tebu.
“Satu hektar kelapa sawit bisa menghasilkan sekitar Rp7,2 juta. Jadi kalau kita punya lahan sampai 2 hektar, kita mampu menghasilkan Rp 14 juta perbulan,” ungkap Andi Akmal Pasluddin.
Untuk pengembangan sawit di Bone kata Akmal butuh pendekatan khusus ke petani baik berupa bantuan bibit dan pelatihan khusus ke petani.
Anggota DPR RI dari Dapil Sulsel II kelahiran Bone ini berujar, di Sulsel sudah ada sejumlah daerah yang menggarap perkebunan kelapa sawit, yakni Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, dan Enrekang.
“Prospek dari perkebunan kelapa sawit ini baik untuk ekonomi sosial. Kedepannya, potensi dominasi kelapa sawit untuk diolah jadi biodiesel sangat terbuka luas, disebabkan bahan bakar fosil sudah mulai langka dan mahal. Sawit merupakan alternatif untuk produksi bahan bakar terbarukan sebagai substitusi atau komplementer dari bahan bakar fosil saat ini”, tutup Andi Akmal Pasluddin.