Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

PMK Merebak Jelang Idul Adha, Aleg PKS: Distribusi Vaksin PMK Harus Merata

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Jakarta (22/06) — Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani meminta pemerintah agar mengantisipasi  merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menjangkiti hewan ternak di sejumlah daerah sejak beberapa waktu ini.

“Distribusi vaksin harus dilakukan cepat,  masif dan merata ke berbagai kawasan. Hal ini guna mencegah meluasnya  penyebaran virus PMK  yang  mutasinya sangat cepat. Sebentar lagi  ada  momentum  Idul Adha yang mana kebutuhan masyarakat akan hewan qurban juga meningkat,” ujar Netty dalam keterangan persnya, Rabu (22/06/2022).

Per Selasa (21/06/22) Satgas PMK Kementerian Pertanian  melaporkan sebanyak 214.994 hewan telah terjangkit wabah penyakit mulut dan kuku. Menurut Netty, jumlah hewan terjangkit akan semakin besar jika pemerintah lambat dalam  menangani masalah ini.

“Kondisi ini bukan hanya merugikan para peternak di desa-desa, namun juga meresahkan masyarakat yang akan menyembelih hewan qurban. Selain sulit didapat, tingkat kesehatan hewan juga membuat masyarakat cemas. Perayaan Idul Adha jadi kurang kondusif,” ujarnya.

Oleh sebab itu, Netty meminta pemerintah agar memastikan tersedianya vaksin yang memadai untuk segera didistribusikan ke berbagai wilayah dan kota yang belum mendapatkan jatah vaksin.

“Apa kendala pemerintah dalam  pengadaan dan distribusi vaksin sehingga masih ada wilayah yang belum mendapat vaksin? Ini kondisi  darurat yang harus diprioritaskan,” ujarnya.

Selain itu, Netty juga meminta pemerintah agar memutus rantai penularan PMK pada hewan, seperti mengetatkan mobilisasi hewan ternak yang datang dari luar daerah, serta memastikan hewan yang ada di suatu daerah negatif dari penyakit mulut dan kuku.

“Pemerintah perlu memikirkan tersedianya  alternatif obat untuk meredakan penyakit dan menyembuhkan hewan  yang terjangkit  virus PMK,” tambahnya.

Netty menilai, jika jumlah dosis vaksin tidak segera dimaksimalkan pendistribusiannya, maka aktivitas peternak, pemasok, dan konsumen daging sapi akan turut terdampak dan mengalami kerugian.