Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Terima Audiensi Wanita PUI Kabupaten Bogor, Aleg PKS: Ketahanan Keluarga adalah Cara Menghalau LGBT

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Jakarta (16/06) — Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS, Netty Prasetiyani, menerima audiensi dari Wanita Persatuan Umat Islam (PUI) Kabupaten Bogor, dalam Program Hari Aspirasi Rakyat FPKS, di Ruang Meeting FPKS terkait keresahan mengenai fenomena LGBT yang semakin marak di Kabupaten Bogor, Kamis (16/06).

Dalam aspirasinya, perwakilan Wanita Persatuan Umat Islam (PUI) Kab. Bogor mengatakan bahwa fenomena LGBT di daerah Kabupaten Bogor sudah semakin terbuka dan bahkan telah membentuk sebuah komunitas yang sangat mudah dijumpai keberadaanya.

Baca juga: Peduli pada Ketahanan Keluarga, Fraksi PKS Dukung RUU Kesejahteraan Ibu dan Anak

“Kami jujur ya Bu merasa terganggu dengan fenomena tersebut pasalnya, apa yang dilakukan oleh orang-orang itu di depan umum dan dapat dilihat oleh anak-anak kecil yang belum mengerti tentang sesuatu yang benar dan tidak” ujar perwakilan Wanita PUI.

Menyikapi hal tersebut, Netty Prasetiyani Anggota Komisi IX DPR RI sekaligus Ketua II Pengurus Pusat Wanita Persatuan Umat Islam mengatakan bahwa memang kegundahan yang dirasakan para PUI Wanita Kabupaten Bogor pun menjadi keresahan seluruh umat dari berbagai macam agama bukan hanya Islam saja karena hal ini dapat memicu output dari para Sumber Daya Manusia (SDM) yang berasal dari Indonesia.

Netty mengatakan bahwa yang menjadi sumber masalah dalam fenomena ini berada pada titik hulunya yakni konteks dan peran keluarga yang mendominasi.

“Saya paham apa yang ibu-ibu disini rasakan dan memang beberapa pengemuka agama lain pun merasakan hal yang sama namun, yang harus menjadi consent kita kali ini bukan tentang bagaimana kita bisa menghapus fenomena tersebut melainkan bagaimana kita bisa memberikan ketahanan mengenai sebuah keluarga kepada mereka karena bagaimanapun keluarga merupakan pusat pertama baik dalam pengendalian dan pengasuhan sedangkan, saat ini banyak keluarga yang tidak memiliki visi misi dalam membentuk sebuah keluarga bahkan cenderung menghasilkan pola pengasuhan dan pendidik yang salah”, ungkap Netty.

Netty pun menyoroti bahwa dalam permasalahan ini tidak ada pihak yang bisa disalahkan karena menurutnya, masih banyak keluarga yang mengalami fase keluarga pra-sejahtera. Kondisi tersebut yang melahirkan ketidakmampuan sebuah keluarga dalam memberikan pengasuhan, pendidikan, dan pengajaran pada anak mengenai edukasi tentang LGBT.

“Salah satu kesalahan pemerintah saat ini ialah, banyak program yang ditujukan untuk edukasi dan sosialisasi namun justru terjadi kekosongan dan hanya bersifat sektoral saja, menurut saya, pada kekosongan inilah PUI bisa berkontribusi dalam upaya preventif ketahanan keluarga sebagai bentuk bantuan menyelesaikan fenomena LGBT ini”, ujar Netty.

Menurut Netty, Fraksi PKS dalam menanggapi permasalahan ini telah memberikan berbagai macam bentuk kontribusi seperti halnya, memberikan catatan kritis untuk memperluas makna perzinahan dalam naskah revisi KUHP, mendukung hadirnya Rancangan Undang-Undang Kesejahteraan Ibu dan Anak dan masih banyak lainnya. Ia mengungkapkan bahwa apapun yang akan dilakukan oleh PUI selagi masih dalam koridor yang tidak menyinggung SARA. Hal tersebut semakin dikuatkan pula oleh Netty bahwa dirinya siap membersamai teman-teman Wanita PUI dalam menjalankan program kerja sebagai bentuk upaya preventif fenomena ini.

“Kita bisa bergerak menumpas fenomena LGBT ini dengan melakukan edukasi penyuluhan, pengendalian serta pengasuhan dan advokasi bagi para korban yang sudah ingin menyudahi fenomena tersebut bahkan, apabila ibu-ibu disini ingin bekerjasama bersama dengan BKKBN dalam menanggulangi permasalahan ini saya sangat mendukung nantinya, saya akan membersamai dengan dilakukannya MoU bersama BKKBN dalam bentuk upaya Ketahanan Keluarga”, ujar Netty dengan sangat sigap.

Baca juga: Webinar Harganas FPKS, Politisi PKS Ingatkan Pentingnya Penguatan Legislasi untuk Ketahanan Keluarga

Sehingga, pada audiensi kali ini Netty menyatakan bahwa upaya terbaiknya ialah melakukan pengoptimalisasian dan keharmonisan sebuah keluarga dengan memberikan pendampingan kepada keluarga.

Terakhir, Netty mengapresiasi pada Wanita PUI karena telah memberikan dukungan sepenuhnya kepada Fraksi PKS untuk tetap menjadi harapan masa depan bangsa.