
Depok (25/01) — Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PKS, Nur Azizah Tamhid, menyalurkan Bantuan Perbaikan Sanitasi dari Kemenag RI untuk pesantren Yatim dan Dhuafa Sirojul Qur’an, di Tapos, Depok.
Bantuan sanitasi senilai 100 juta rupiah ini di alokasikan untuk membangun sarana toilet bersih bagi para santri.
Nur Azizah menuturkan, kebersihan toilet di setiap pondok pesantren itu penting. Selain untuk menjamin kebersihan dan kesehatan, para santri dengan menunjang fasilitas toilet bersih, karena dalam Islam kebersihan itu juga merupakan sebagian dari iman.
“Jadi tollet yang bersih merupakan cerminan yang baik juga untuk umat Islam”, kata Nur Azizah.
Sebagai lulusan pondok pesantren, Nur Azizah sangat mendukung kemajuan para santri. Dan untuk mendukung itu, diperlukan sarana dan prasarana yang memadai untuk pembelajaran para santri di pondok ini.
Menurut Nur Azizah, selain dibekali ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum, para santri juga harus di didik untuk hidup dengan mandiri, diberi bekal pendalaman skil kejuruan, seperti memasak, menjahit, otomotif dan lain sebagainya, sehingga selepas lulus dari pondok juga dapat menunjang kemandirian perekonomiannya kelak.
Pada kesempatan ini, M. Mukarom selaku pengelolala Yayasan Sirojul Qur’a, sekaligus Kepala Sekolah SMP Islam Nurul Qur’an mengucapkan terimakasih atas perhatian Nur Azizah.
Melalui advokasi Nur Azizah, Pondok Pesantren Sirajul Qur’an mendapat kesempatan untuk membangunkan sarana sanitasi toilet yang layak untuk para santri.
“Terimakasih kepada ibu. Tentu ibu Nur sudah melihat secara jelas bahwa pesantren kami ini masih pesantren kecil, sedang dalam proses perkembangan. Warga belajar yang kami asuh di pondok ada 80 santri termasuk ikhwan dan akhwat. Dari 80 santri berasal dari berbagai daerah. Ada yang dari Bekasi, Karawang, Bogor dan juga dari lingkungan kota Depok termasuk Tapos dan Cimanggis”, jelas Mukarom.
Pada kesempatan ini Mukarom turut menyampaikan aspirasinya. Ia berharap pemerintah melalui Kementerian dan melalui tangan-tangan para pemangku kebijakan dapat lebih memperhatikan sekolah-sekolah dan pesantren yang merawat siswa yatim dan dhuafa. Lebih memperhatikan kesejahteraan anak-anak ini, karena pada dasarnya mereka juga memiliki hak yang sama di negeri ini.
“Kami minta untuk lebih ditingkatkan kembali kesejahteraan kami, terutama untuk anak-anak yatim dan dhuafa. Kalau bukan kita siapa lagi, yang memulai untuk mengayomi mereka. Saya yakin, kita semua adalah orang-orang yang memiliki potensi yang luar biasa. Baik secara keilmuan, tapi juga potensi yang Allah berikan berupa rizki berlebih, serta amanah jabatan yang kelak akan Allah tanya. Darimana kita dapat, bagaimana kita kelola. Itu semua pasti akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT”, paparnya.