
Tasikmalaya (06/01) — Anggota DPR RI dari Fraksi PKS Dapil Jabar XI, Toriq Hidayat, menyebutkan bahwa pada 2018 lahan kritis di Indonesia mencapai 14,3 juta hektar.
Menurut Toriq, porsi cukup besar berada di Jawa Barat, khususnya Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimanuk-Citanduy.
“Khusus Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimanuk-Citanduy, sejak 2018, diperkirakan seluas 8.500 hektar lahan kritis yang tersebar di Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Garut, Sumedang, Tasikmalaya, dan Majalengka,” ujar Aleg asal Fraksi PKS ini.
Oleh karenanya, Pria yang tinggal di Kadipaten ini, hampir setiap tahun menyerahkan 2000 bibit pohon, sekaligus ikut menanam di wilayah sekitarnya. Pada awal tahun 2022 ini, Toriq kembali menginisiasi gerakan penghijauan tanam sejuta pohon di kecamatannya.
“Pagi ini (4/1/2022) saya meyerahkan 2500 bibit Mahoni, Akasia, Gamelina dan Duren. Sekaligus mengajak masyarakat Cirando, termasuk Ketua RW, Tokoh Agama dan Tokoh Pemuda untuk menanamnya. Sebagian bibit tersebut berasal dari Dinas Kehutanan Tasikmalaya,” ujar Dia.
Mengikuti pola yang telah ditetapkan oleh BPDASHL Cimanuk-Citanduy dan Perum Perhutani Divre Jawa Barat-Banten, Toriq mengatakan rehabilitasi yang dilakukan menggunakan teknik agroforestry. Nantinya, setiap hektar akan ditanam 400 pohon berjenis kayu-kayuan seperti pohon pinus, mahoni, buah-buahan, dan pohon sejenis.
Dia pun menilai, lahan kritis hadir akibat ulah manusia yang kurang peduli terhadap lingkungan. Dampak lahan kritis ini menimbulkan berbagai bencana dengan kerugian materil dan non material.
Toriq berharap kegiatan hari ini akan mendukung kelestarian alam di Kabupaten Tasikmalaya sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan.
“Saya berharap melalui kegiatan ini akan mampu memulihkan kondisi sumber daya lahan agar menjadi lebih produktif, terjaganya kelestarian lingkungan, serta ekosistem di sepanjang daerah aliran sungai, yang semua berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat itu sendiri baik secara langsung maupun tidak langsung,” tutup Toriq.