
Jakarta (28/12) — Ketua PP Muhammadiyah sekaligus Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas menyampaikan beberapa hal terkait kebangsaan dalam acara Kaleidoskop dan Evaluasi Akhir Tahun Fraksi PKS DPR RI Tahun 2021 yang berlangsung pada Selasa (28/12) di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Anwar Abbas membuka dialognya dengan menjelaskan data terkait prosentase penurunan penganut agama Islam di Indonesia. Terhitung sampai tahun 2020, umat Islam di Indonesia mengalami penurunan sebesar 8-9%. Anwar Abbas menyimpulkan bahwa adanya masalah dalam umat Islam itu sendiri.
“Ketika negeri ini diprokalamirkan, jumlah umat Islam di Indonesia sekitar 95% kemudian menurun hingga mencapai 87%. Jumlah umat islam menurun lagi sejak 2020 hingga mencapai 86%. Itu berarti umat Islam di Indonesia penganutnya menurun 8-9%. Kesimpulannya berarti dalam umat islam ada masalah, kalau tidak ada masalah tidak terjadi penurunan secara kuantitatif.” jelas Wakil Ketua MUI tersebut.
Selanjutnya, Anwar Abbas berpendapat bahwa yang harus diperkuat dalam agama Islam adalah ekonomi dan bisnis. Umat Islam terlalu fokus kepada aspek lain seperti politik, sosial atau budaya sehingga para pengusaha dari kalangan penduduk asli tersingkir.
“Yang harus diperkuat dalam agama ini dalam ekonomi dan bisnis. Karena kemajuan bangsa bukan hanya dari politik saja, melainkan dari para pengusaha yang memiliki bisnis. Di Indonesia kebanyakan pengusaha berasal dari etnis cina, justru penduduk asli tidak mendorong majunya ekonomi dan bisnis.” kata Anwar Abbas.
Selanjutnya, ketua PP Muhammadiyah tersebut memberi masukan agar pemerintah dapat bekerja sama dengan rakyat untuk melahirkan lebih banyak lagi pengusaha atau pebisnis dengan memberikan pelajaran tentang kewirausahaan dengan tetap berlandaskan nilai Pancasila dan UUD 1945.
“Masalah yang dihadapi oleh bangsa kita bukan hanya masalah pemerintah saja, tetapi masyarakatnya juga. Maka dari itu, hubungan pemerintah dan rakyat harus terjalin baik, sama-sama memiliki sudut pandang yang sama. Pemerintah memberikan pendidikan berwirausaha kepada masyarakat tetapi tetap dalam ideologi Pancasila.” tegasnya.
Sebagai penutup, Anwar Abbas menyampaikan bahwa sistem ekonomi di Indonesia harus tetap berlandaskan Pancasila sebagai bekal untuk menjadi negara maju tanpa mengesampingkan nilai Pancasila. Negara akan kuat jika saling membangun satu sama lain tanpa menjatuhkan pihak yang besar maupun yang kecil.
“Semua yang dilakukan adalah karena Allah. Konstitusi kita sangat sesuai dengan nilai agama Islam. Maka dari itu dalam kehidupan sosial tidak boleh mengesampingkan nilai ketuhanan. Indonesia akan menjadi negara adikuasa. Mari kita berbenah untuk kemajuan negeri kita, mempersiapkan anak-anak bangsa, bekerja sama dengan berbagai pihak. Kita membesarkan yang kecil. Kita memajukan umat islam, maka majulah indonesia.Ibnu Khaldun mengatakan jika persaudaraan suatu negara kuat, maka kuatlah bangsa tersebut. Maka dari itu, kita perkecil ketimpangan sosial di Indonesia.” tutupnya.