Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Mimbar Demokrasi Kebangsaan, Doktor Salim Ajak Masyarakat Bersatu Untuk Kemajuan Indonesia

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

 

Jakarta (27/08) — Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Salim Segaf Al-Jufri memberikan orasi kebangsaan bertajuk ‘Proklamasi: Merdeka, Bersatu, Berdaulat, Adil dan Makmur’ guna memperingati hari kemerdekaan serta anugerah lomba baca teks proklamasi mirip suara Bung Karno 2021.

“Saya ingin mengajak kita semua untuk menjadikan peringatan proklamasi kemerdekaan di bulan Agustus ini sebagai momentum untuk mengokohkan komitmen kebangsaan kita,” ujar Doktor Salim dalam webinar Mimbar Demokrasi Kebangsaan Fraksi PKS, Jumat (27/08).

Mantan Menteri Sosial ini menuturkan, tidak mudah menyatukan bangsa Indonesia kecuali komitmen kebangsaan yang kuat untuk bersatu menemukan titik temu, yakni Pancasila sebagai negara.

Baca juga: Mimbar Demokrasi Kebangsaan, Ketua FPKS: Wujud Komitmen PKS terhadap NKRI

“Bangsa Indonesia akan mencapai kemajuan jika kita memiliki komitmen kebangsaan yang kuat,” tuturnya.

Komitmen tersebut antara lain menjaga persatuan dan kesatuan nasional, komitmen untuk mengelola kohesivitas sosial ditengah beragam masalah yang berkelindan berbagai macam kepentingan.

Menurut Doktor Salim, bangsa Indonesia akan menjadi besar dan maju bila kita saling bekerjasama, bersinergi dan berkolaborasi tanpa memandang suku, ras, agama, golongan dan lainnya.

“Hakikat dari kemerdekaan adalah tegaknya kedaulatan suatu bangsa untuk mewujudkan kepentingan nasional,” tandasnya.

Kedaulatan dalam bidang ekonomi misalnya, Doktor Salim menuturkan bahwa peru hadir sistem perekonomian yang memusatkan pada rakyat untuk dapat merasakan manfaatnya. Karena cita-cita dari kemerdekaan Indonesia adalah hadirnya negeri yang adil dan makmur.

Adil dan makmur bisa terwujud bilamana Indonesia merdeka, bersatu, berdaulat. Meski demikian, Indonesia belum sepenuhnya merdeka. Doktor Salim memandang hal tersebut adalah tantangan bersama.

Baca juga: Mimbar Demokrasi Edisi Kemerdekaan, Ketua MPR RI: Masih Banyak yang Harus Kita Perjuangkan Bersama

“Demokrasi kita bergemang sedemikian rupa, tapi sayangnya melupakan makna fundamental dari demokrasi itu sendiri, yaitu lahirnya kesejahteraan,” tukasnya.

Doktor Salim melanjutkan, dalam demokrasi kerakyatan misalnya, bukan hanya fokus untuk menang dalam pemilihan suara, tetapi juga menganut kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

“Demokrasi kerakyatan adalah demokrasi yang berdiri tegak diatas orientasi etis, daya rasa rasionalitas dan kearifan untuk mencapai konsensus,” tutupnya.