
Tasikmalaya (26/08) — Untuk mendukung penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XX di Papua yang akan berlangsung bulan Oktober 2021 mendatang, sebanyak 428 unit bus dikirim oleh Kementerian Perhubungan menggunakan kapal.
Terkait hal ini, Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PKS, Toriq Hidayat, menyebutkan selain mengirim bus, sebanyak 515 awak bus juga disediakan oleh Kemenhub. Dari 515 awak bus tersebut sebanyak 216 orang pengemudi berasal dari masyarakat Provinsi Papua.
“Selain mengirim bus, Kemenhub juga menyediakan sebanyak 515 awak bus. Yang hampir setengahnya merupakan pengemudi asal Provinsi Papua, sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat ditempat penyelenggaraan PON,” sebut Politisi PKS ini.
Menurutnya PON yang merupakan ajang terbesar olahraga di Tanah Air dan untuk pertama kalinya singgah di Bumi Cenderawasih dapat menjadi nilai strategis dari sisi percepatan pembangunan di wilayah. Baik dari sisi ekonomi, sosial, budaya, dan politik. Sekaligus memperkuat identitas kebangsaan dan solidaritas nasional.
“Dari sisi sosial dan budaya, Papua adalah rumah bagi para atlet berbakat. Pembangunan sarana dan fasilitas olahraga yang berstandar nasional bahkan internasional, setelah PON usai dapat menjadi sarana latihan bagi para atlet untuk terus meningkatkan kemampuannya,” kata Toriq.
Dari sisi ekonomi, ia menilai posisinya sebagai tuan rumah harus dimanfaatkan oleh provinsi Papua untuk melakukan promosi di segala bidang demi perbaikan pembangunan Papua ke depannya. Banyak contoh, pasca pelaksanaan PON oleh beberapa daerah yang menjadi tuan rumah, telah terjadi peningkatan positif di bidang investasi ekonomi, sosial, budaya, dan bidang-bidang lainnya.
Toriq pun berharap setelah pelaksanaan PON dan Peparnas di Papua, ratusan bus yang dikirim tersebut dapat dimanfaatkan untuk melayani angkutan perintis, perkotaan, yang pengelolaannya dapat dilakukan oleh pemerintah daerah dan atau diserahkan ke DAMRI.
“Saat ini, angkutan umum di Papua bukan hanya berfungsi sebagai angkutan orang saja tetapi juga masyarakat di sana menggunakannya untuk membawa barang-barang bernilai ekonomis untuk di bawa ke pasar. Sehingga fungsi ekonomi dari angkutan umum di Papua itu sangat tinggi,” ungkap Toriq.
Ia juga menambahkan bahwa keberadaan bus-bus tersebut nantinya dapat menjadi salah satu moda transportasi yang akan mendukung konektivitas masyarakat antar wilayah dan mendukung roda perekonomian di provinsi Papua.