
Jakarta (03/08) — Anggota DPR Komisi VI dari Fraksi PKS, Amin Ak menghadiri hari aspirasi mengenai holdingisasi PLTP dan PLTU, yang disampaikan oleh 3 serikat pekerja yaitu PLN Persero, SPPJB, serta PPIP. Dalam aspirasi ini, ketiga serikat tersebut menolak holdingisasi jika induknya adalah Pertamina.
“Bicara soal kewenangan memang di poksi VI, karena memang di bawah kementerian BUMN. Terima kasih atas penyampaian aspirasinya. Suara kami juga lantang, sehingga akan kami kritisi.” Respons Amin yang merupakan Kapoksi VI FPKS ini.
Selain Amin, Nevi Zuairina Komisi VI dan Mulyanto Komisi VII juga menghadiri hari aspirasi. Mulyanto menanggapi bahwa sebenarnya yang dipersoalkan oleh teman-teman serikat bukanlah holdingisasi, melainkan ketua atau induknya. FPKS dalam hal ini akan terus mengkaji dan mencoba melakukan renegosisasi kembali. Ada banyak permasalahan yang membuat kelistrikan ini jadi berputar-putar, termasuk persmasalahan orang yang mengatur dibaliknya.
Baca juga: Terima Masukan Aspirasi Assesmen Nasional, Aleg PKS: Selamatkan Pendidikan!
“Fraksi PKS sebagai sebuah institusi yang melayani rakyat pasti akan menyuarakan hal ini. Mendengar paparan-paparan tadi, tentu kami akan menyampaikan sikap, berdasarkan kajian objektif dan konstitusi” Ujar Amin.
Sebelumnya, serikat pekerja mengatakan bahwa akan terjadi holdingisasi PLTP yang induknya adalah Geotermal Pertamina. Hal ini jelas melawan putusan MK tahun 2004 dan 2016 tentang tenaga listrik, di mana seharusnya PLN lah yang menjadi induk holding. Merespons hal ini, Nevi Zuairina juga mengatakan akan mencarikan solusi dalam permasalahan yang sudah seperti benang kusut ini.
“Akan aneh kalau holding PLTP tapi di bawah Pertamina. Pertamina itu untuk gas dan minyak bumi, bukan listrik. Kepemilikan ini pada akhirnya akan bertentangan dengan konstitusi dan putusan MK” Ucap Andy selaku perwakilan dari PPIP.