
Padang (23/05) — Anggota DPR RI dari Fraksi PKS asal Sumatera Barat II, Nevi Zuairina diantara waktu-waktunya bertemu masyarakat dari kota ke kota, dari Kabupaten ke Kabupaten di wilayah daerah pemilihan Sumatera Barat II, menyempatkan diri untuk berkumpul bertemu jurnalis di wilayah Sumatera Barat untuk berdialog.
Nevi bertukar pikiran untuk saling memberikan ide-ide terbaik bagaimana langkah membangun bangsa kedepan dimulai dari daerah, minimal dari Sumbar.
Nevi beranggapan, bahwa Pers menjadi pilar keempat demokrasi. Pers berdasarkan UU Pers menjadi bagian tidak terpisahkan memperkuat persatuan dan kesatuan, penyajian berita pers harus mengacu kepada Pancasila dan UUD 1945 serta menjamin utuhnya NKRI. Pers yang sehat, kokoh dan berkarakter akan menafikan pers abal-abal dan informasi hoaks.
“Pondasi kehidupan pers kekinian disebut kebebasan pers. Akan tetapi tidak sekedar pers bebas, namun ada pagar api bagi insan pers yaitu pondasi bangsa kita dan Kode Etik Jurnalis yang diatur di UU Pers. Hoaks yang kini mengancam sendi-sendi negara kita, mesti dihapuskan. Justru pers lah menjadi garda terdepan meniadakan hoaks, dengan penyajian berita berimbang, chek and balance tanpa menghilangkan peran pers lain yaitu kontrol, dan edukasi secara tetap teguh dengan kepentingan masyarakat luas menyandarkan diri pada prinsip humaniti”, ujar Nevi.
Politisi PKS ini menyampaikan, akan peran penting yang tidak kalah besar bagi insan pers adalah penyajian informasi dengan prinsip keberimbangan tidak menjusdge sebuah peristiwa.
“Karena berita pers berdasarkan kode etik jurnalis itu tetap tidak sebagai kebenaran absolut. Informasi yang disajikan pers tetap menjadi kebenaran relatif. Berita pers tidak menjadi peng-hakim di luar lembaga peradilan,” ujarnya.
Acara yang berlangsung santai tapi serius ini penuh keakraban yang menguatkan ide akan selalu menjadi tumpuan akhir meberengus dan padamkan hoaks yang ada di wilayah Sumbar.
Tentunya, kata Nevi, komitmen bersama ini ketika di implementasikan di lapangan akan berat karena ketika menyajikan sebuah informasi, mesti menggali dan mencari data dan argumentasi dari sumber resmi negara dan mensinergikan dengan fakta di tengah kehidupan masyarakat.
“Saya sangat bangga kepada rekan-rekan jurnalis yang selalu hadir dan memiliki andil mematahkan hoaks yang viral, berita tendensius SARA. Kebanggan ini semakin sempurna manakali sajian informasi ini telah mengacu kepada kode etik jurnalis”, tutur Nevi.
Dalam kesempatan dialog bersama Anggota DPR RI Komisi VI ini, para jurnalispun tidak segan dan sungkan memberi kritik, masukan dan usulan yang membangun. Meski dengan bahasa yang sangat terbuka, tapi tetap santun dan penuh keakraban terjadi dalam dialaog.
“Saya mengajak semua yang hadir disini untuk bekerja dan bersinergi serta berkolaborasi untuk Indonesia lebih baik. Insan pers itu seperti amplifire yang menggema dalam mendidik masyarakat. Jangakauannya sangat luas dan masuk pada sudut-sudut terjauh wilayah negara kita”, tutup Nevi Zuairina.