Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Pengangguran Meningkat dan Mudik Dilarang, Aleg PKS: Tapi TKA China Bebas Berdatangan

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

 

Jakarta (08/05) — Rombongan Tenaga Kerja Asing asal China kembali berdatangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten, bahkan dua orang dari 85 WNA China yang masuk Indonesia dinyatakan positif Covid-19 Jumat (7/6/21).

Anggota DPR RI Fraksi PKS Hidayatullah mengkritisi situasi tersebut. “Pemerintah tidak memiliki sense of crisis, saat angka pengangguran meningkat dan larangan berpergiaan mudik diberlakukan secara total tapi kenapa rombongan TKA dengan mudahnya masuk wilayah Indonesia,” kata Hidayatullah di Medan, Sumut (8/6/21).

Hidayatullah menyebut data Badan Pusat Statistik (BPS) terkait jumlah pengangguran yang meningkat tajam selama setahun sebanyak 1,82 juta orang.

Pada bulan Februari 2021 tercatat sebanyak 8,75 juta orang. Sementara pada Februari 2020 hanya 6,93 juta orang.

“Lonjakan tajam peningkatan angka pengangguran ini pemerintah harus memberi solusi, jangan sampai terkesan hanya tenaga kerja asing saja yang difasitasi dan dipermudah,” ujar Hidayatullah.

Baca juga: Aleg PKS : Pemerintah Belum Siap Hadapi Implikasi Pelarangan mudik

Anggota Komisi XI DPR RI ini juga mengingatkan bahwa tingkat pengangguran penduduk usia muda Indonesia masih tertinggi di Asia Tenggara.

Menurut rilis BPS Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) penduduk usia 15-24 tahun merupakan kelompok pengangguran tertinggi, hampir mencapai 19 persen per Februari 2021.

“Negara tetangga, seperti Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam itu angka pengangguran usia mudanya dibawah 15 persen, ini PR besar buat pemerintah,” kata Hidayatullah.

Menurut legislator asal Medan ini Indonesia akan kehilangan momentum keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap) jika angka TPT muda terus meningkat dan pasar tenaga kerjanya di dominasi asing.

“Angka pengangguran berusia muda yang tinggi indikator banyaknya masalah dalam penciptaan tenaga kerja di Indonesia, pemerintah harus serius mengatasinya dan berpihak pada angkatan kerja lokal,” tutup Hidayatullah.