
Jakarta (25/04) — Tidak lama lagi mayoritas masyarakat di Indonesia akan membelanjakan uang mereka untuk membeli barang dan jasa, sebagai persiapan menghadapi lebaran Idul Fitri tahun 2021.
Momentum tahunan ini harus dimanfaatkan menjadi pemacu dan pemicu pulihnya perekonomian dalam negeri. Pemerintah juga harus mampu menjaga supply and demand semua barang.
Demikian pernyataan yang disampaikan Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Mahfudz Abdurrahman di Jakarta.
“Kita harus memaksimalkan momentum puasa dan lebaran tahun ini sebagai momen pulihnya perekonomian, ditandai dengan meningkatnya kegiatan jual beli di masyarakat,” ungkap Mahfudz.
Kebijakan-kebijakan pemerintah, terang Anggota Fraksi PKS asal Dapil Bekasi dan Depok ini, harus tepat sasaran dan memiliki tujuan yang ditunggu publik.
“Berikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk membelanjakan uangnya dengan harga yang terjangkau dan ketersediaan yang memadai menjadi keharusan. Fungsi pengawasan dari pihak terkait harus benar-benar berjalan,” terangnya.
Mahfudz mengapresiasi sikap pemerintah dengan kebijakan mempercepat cairnya Gaji ke-13 dan THR, sehingga diharapkan masyarakat lebih leluasa untuk membelanjakan uangnya. Yang otomatis memberikan dampak signifikan dalam mendorong peningkatkan pergerakan ekonomi ke kondisi yang lebih baik.
“Kebijakan larangan mudik juga diharapkan akan membantu pulihnya sektor perdagangan dan jasa di kota-kota besar. Walau kita juga tidak bisa memungkiri jika larangan mudik ini,akan berdampak bagi pelaku usaha transportasi, mengalami nasib tidak menguntungkan,” pungkasnya.
Atas hal tersebut, ungkap Mahfudz, pihaknya meminta pemerintah memberikan kebijakan insentif untuk pelaku usaha transportasi.
“Agar mereka bisa bertahan dan kita berdo’a agar lebaran tahun depan, kegiatan mudik tidak lagi dilarang,” ucap Anggota Komisi VI dari daerah pemilihan Kota Depok dan Kota Bekasi ini.
Lebih lanjut Mahfudz menyatakan semua bisa memahami kenapa pemerintah mengambil langkah melarang mudik tahun ini.
“Masih tingginya penyebaran Covid-19 di Indonesia menjadi alasan yang utama. Kita tidak mau malah nanti setelah mudik lebaran, terjadi peningkatan bahkan ledakan positif Covid-19 di seluruh Indonesia. Pahit memang, tapi untuk kebaikan kita semua,” terang Mahfudz.
“saat ini kita sudah berada pada arah yang benar, berdasarkan informasi yang disampaikan Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto belum lama ini, situasi perekonomian kita mulai menunjukkan trend positif dan pulih.
Kondisi ini, imbuhnya, ditandai dengan naiknya tingkat konsumsi, investasi, ekspor dan belanja pemerintah.
“Dimana pernyataan yang disampaikan Menko Perekonomian ini merupakan data di bulan Maret 2021, kita berharap April dan Mei ini akan semakin membaik. Sehingga perekonomian kita bisa pulih lebih cepat. Mariah kita jadikan lebaran tahun ini sebagai momentum kebangkitan perekonomian Indonesia,” tutup Bendahara Umum DPP PKS ini.