Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Legislator PKS Dorong Dikembangkannya Pengolahan Sampah Menjadi Bahan Bakar Alternatif

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

 

Bogor (26/03) — Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS Rofik Hananto mendukung pengolahan sampah menjadi salah satu bahan bakar alternatif, seperti yang sudah dilakukan PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) Tbk.

Menurut Rofik, PT SBI Tbk adalah salah satu contoh perusahaan yang telah memanfaatkan sampah perkotaan (municipal solid waste/MSW) sebagai bahan bakar alternatif dalam pembuatan semen lewat fasilitas tempat pengelolaan sampah terpadu refused derived fuel (TPS RDF).

RDF, imbuhnya, merupakan hasil dari sampah domestik yang diolah dengan metode biodrying untuk dijadikan energi terbarukan dan dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif. Pemanfaatan sampah tersebut mampu mensubstitusi penggunaan batu bara menjadi bahan bakar hingga 3% substitusi energi panas (thermal substitution rate/TSR)

“Saya mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh PT SBI ini dan berharap apa yang sudah dilakukan dapat dikembangkan lebih luas, sehingga permasalahan sampah yang ada saat ini dapat kita selesaikan,” kata Rofik

Rofik mengatakan hal itu saat melakukan kunjungan kerja spesifik bersama Komisi VII DPR RI ke Pabrik Narogong-PT SBI Tbk Citeureup Bogor, Jawa Barat pada Kamis (25/03/2021).

“Saat ini permasalahan sampah menjadi perhatian semua pihak. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, total volume sampah yang diproduksi menjadi lebih dari 67 juta ton per tahun, dan akan terus meningkat sejalan dengan perkembangan populasi dan ekonomi,” urainya.

Legislator asal Kabupaten Purbalingga itu menambahkan, tentu pengolahan sampah menjadi RDF (Refused Derived Fuel) dapat menjadi salah satu solusi alternatif dan bisa menjadi sumber bahan bakar baik untuk pabrik semen ataupun industri yang lainnya (PLTU).

“Kami mewakili Dapil VII Jateng yang sangat dekat dengan Kabupaten Cilacap dan Banjarnegara. Ini bisa berkolaborasi, daerah-daerah kami ada potensi. Besar harapan kami ini bisa menjadi kajian khusus PT SBI Tbk. Apa yang perlu disiapkan oleh pemerintah daerah,” katanya.

Bagaimana pola kerja sama antara pemerintah daerah dengan PT SBI Tbk dan Indonesia Power. “Perlu tahapan bagaimana agar daerah kami bisa dijadikan pilot project,” tanyanya.

Rofik merasa tertarik karena PT SBI telah memanfaatkan sampah perkotaan sebagai bahan bakar alternatif dalam pembuatan semen lewat fasilitas pengelolaan sampah terpadu RDF di TPA Jeruklegi, Cilacap.

“Selain Pabrik Narogong Jawa Barat, penggunaan bahan bakar alternatif juga telah digunakan di PT Semen Padang di Sumatra Barat, PT Semen Tonasa di Sulawesi Selatan, SMCB Pabrik Cilacap, PT Solusi Bangun Andalas (SBA) di Aceh serta Pabrik Tuban Jawa Timur,” ungkapnya.

Semen Padang dan Semen Tonasa, lanjutnya, memanfaatkan sekam padi dan serbuk gergaji. SBA menggunakan sekam padi, SBI Pabrik Cilacap memanfaatkan sampah kota sebagai energi alternatif. SBI Pabrik Cilacap menjadi pelopor program pengolahan dan pemanfaatan sampah kota menjadi Refused Derived Fuel (RDF) melalui kerja sama dengan Pemkab Cilacap, Pemerintah Denmark, Provinsi Jawa Tengah, Kementerian PUPR, dan Kementerian LHK.

“Sedangkan penggunaan biomassa menjadi bahan bakar alternatif dilakukan sejak tahun 2008 di Pabrik Tuban. Biomassa yang dipakai adalah sekam padi, cocopeat (sabut kelapa), serbuk gergaji, limbah tembakau, biji jagung. Limbah pertanian tersebut diambil dari Kabupaten Tuban, Lamongan, Bojonegoro dan Banyuwangi,” tutup Rofik.