Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Anggota FPKS Minta BNN Tingkatkan Koordinasi antar Lembaga Guna Berantas Penyalahgunaan Narkoba

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

 

Jakarta (19/03) —- Anggota Komisi III dari Fraksi PKS, Komjen Pol.(Purn) Adang Daradjatun meminta Komjen Pol. Petrus Reinhard Golose selaku Kepala Badan Narkotika Nasional(BNN) untuk meningkatkan koordinasi antar institusi terkait dalam upaya pemberantasan narkotika.

Dalam Rapat Dengar Pendapat antara Komisi III & Kepala BNN tersebut(18/3/2021), Legislator PKS dari Dapil Jakarta tersebut mengingatkan pentingnya koordinasi dan kolaborasi antar Lembaga sebagaimana tindak lanjut dari rapat kerja komisi III dan Kemenkumham beberapa waktu lalu.

“Sebagai kejahatan serius yang berdimensi transnasional crime, BNN harus meningkatkan koordinasi dengan memanfaatkan forum mahkumjakpol plus dalam upaya pemberantasan penyalahgunaan narkotika di Indonesia. Kita tentu berharap agar BNN dapat membangun sinergisitas bersama institusi terkait. Sebagai contoh dalam masalah peredaran narkotika di Lapas, BNN perlu membangun sinergisitas bersama Kementerian Hukum & Ham.” ujarnya.

Baca juga: Anggota Komisi X FPKS Apresiasi Kemendikbud Atas Perubahan Kebijakan KIP Kuliah

Dalam beberapa tahun terakhir profil penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di Indonesia belum mengalami perubahan berarti bahkan selama pandemic trennya terus meningkat.

Sebagai catatan angka prevalensi narkotika di Indonesia telah mencapai 3.41 Juta dengan jenis narkoba yang disalahgunakan didominasi oleh tiga jenis barang yaitu ganja dari aceh, sabu-sabu dari China & Iran serta ekstasi dari Eropa. Berdasarkan kajian BNN diketahui pula bahwa narkotika di Indonesia juga dipasok dari Kawasan Amerika Selatan(Golden Peacock), Timur Tengah(Golden Crescent), Indocina(Golden Triangle) serta Nigeria.

Dengan mempertimbangkan kenyataan tersebut Adang Daradjatun berharap BNN dapat Menyusun Grand Strategy yang tepat dan efisien dalam rangka memberantas penyalahgunaan narkotika di Indonesia.

Baca juga: Tinjau Pembangunan Jalan Tol Sukabumi, Aleg PKS: Infrastruktur Percepat Perekonomian Daerah

“Saat ini setidaknya terdapat 931 kawasan rawan narkotika dengan kategori bahaya dan waspada, dengan terbatasnya anggaran dan sumber daya yang dimiliki, BNN diharapkan mampu memilah strategi kebijakan yang tepat seperti pendekatan Hard Power, Soft Power, Smart Power serta Empowering dalam mewujudkan Indonesia bersih narkoba(Indonesia Bersinar)” tambahnya.

Dalam pengujung Rapat Dengar Pendapat tersebut, Adang Dardjatun turut mengucapkan selamat kepada Komjen Pol. Petrus Reinhard Golose atas pelantikannya sebagai kepala Badan Narkotika Nasional(BNN) beberapa waktu lalu.