
Jakarta (12/03) — Cendekiawan Muslim Asal Indonesia, Azyumardi Azra menyampaikan bahwa tidak ada masalah antara Islam dengan demokrasi di Indonesia. Menurut Azyumardi, hal ini dikarenakan perkembangan politik Islam oleh tokoh terdahulu selalu berorientasi pada Negara Indonesia yang modern.
Azyumardi juga menekankan bahwa ideologi Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia tidak mungkin terjadi tanpa ajaran Islam yang mengajarkan umatnya berperilaku seimbang atau moderat.
Baca juga: Mimbar Demokrasi Kebangsaan Fraksi PKS : Moderasi Islam Faktor Penting Kebangsaan Indonesia
“Tidak mungkin Indonesia itu bisa menjadi sebuah Negara dengan dasar Pancasila kalau Islam-nya tidak wasathiyah (seimbang), berbeda jika dibandingkan dengan di Eropa yang saat ini banyak sekali Negara berdasarkan agama,” ungkap Azyumardi pada Mimbar Demokrasi Fraksi PKS DPR RI, Jumat (12/03).
Azyumardi menegaskan bahwa moderasi Islam bukan hanya sekadar pernyataan atau jargon semata.
“Indonesia tidak akan terwujud tanpa umat Islam yang akomodatif dan bisa menerima umat dari agama lain meskipun jumlahnya sedikit. Jadi moderasi Islam itu bukan sekadar pernyataan, jargon, apalagi sekadar gimmick,” tegas Azyumardi.
Baca juga: Buka Mimbar Demokrasi Kebangsaan, Ketua FPKS: Islam Hadirkan Rahmat bagi Manusia dan Alam Semesta
Pada akhir penyampaian, Azyumardi memberi tantangan kepada PKS sebagai partai Islam untuk mengusung Calon Presiden pada pemilu 2024.
“Saya kira tantangan bagi PKS ya, pada 2024 nanti PKS harus mengusung Presidennya sendiri. Partai Islam jangan menjadi partai pelengkap saja, masih ada sisa tiga tahun untuk merekrut orang-orang yang kecintaan terhadap islamnya meningkat.” tutup Azyumardi.