
Jakarta (04/03) — Anggota DPR dari Fraksi PKS, Suryadi Jaya Purnama menanggapi kondisi PT. Kereta Api Indonesia yang mengalami penurunan kinerja serta pendapatan akibat pandemi Covid-19 yang melanda sejumlah satu tahun terakhir.
Pria yang akrab disapa SJP ini berpandangan, sebetulnya banyak hal yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kinerja PT KAI, diantaranya dengan melakukan efisiensi perjalanan dengan selektif memilih jadwal dan rute perjalanan yang ramai.
“PT KAI juga dapat memberikan pelayanan yang lebih baik lagi terhadap keamanan dan kenyamanan penumpang dengan pemberlakuan prokes Covid 19 yang cepat dan terjangkau. Selama ini masih terjadi antrian yg membuat tidak nyaman bagi penumpang dan mengkhawatirkan timbulnya penularanbx Covid 19,” kata Suryadi.
Baca juga: Sambut HPSN 2021, Aleg PKS Ingatkan Pentingnya Bangun Kesadaran Kolektif Tangani Sampah
Daya tarik lainnya, tambah SJP, PT. KAI bisa memberikan promosi harga atau discount terutama untuk penumpang yang merupakan keluarga lebih dari 3-4 orang. Paket discount keluarga atau melakukan kerjasama dengan destinasi wisata dan penginapan/hotel sebagai satu paket dalam perjalanan.
“Kerjasama dengan asosiasi hotel dan tempat pariwisata. Tentunya yang sudah disertifikasi pelaksanaan prokes Covid-19 yang aman, nyaman, dan sehat,” ungkapnya.
Dari sisi angkutan barang, lanjut SJP, PT. KAI juga bisa melakukan promosi untuk dapat meningkatkan pendapatan melalui kereta angkutan barang, karena selama ini pendapatan kereta angkutan barang didominasi oleh angkutan batubara.
“Dengan diangkatnya Ketua Umum PBNU, Said Agil Siradj sebagai Komisaris Utama PT KAI yang baru, maka FPKS berharap Komut Baru PT KAI dapat membantu mengangkat bisnis PT KAI yang tengah terpuruk akibat pandemi dengan memberikan masukan yang positif dan profesional bagi jajaran Direksi PT KAI,” terang SJP dengan tegas.
Baca juga: Terima Audiensi Asosiasi GKCB, Legislator PKS: Persoalan Taksi Daring Harus Segera Ditangani
Pandemi Covid-19 yang membatasi pergerakan masyarakat berakibat pada menurunnya kinerja PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Pada periode Januari-September 2020 PT KAI mencatatkan penurunan pendapatan angkutan dan usaha lainnya sebesar 39,67%, dari Rp 16,36 triliun menjadi Rp 9,87 triliun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Jika dilihat dari segmen bisnisnya pendapatan angkutan barang PT KAI yang ditopang oleh angkutan batubara turun sebesar 5,52%. Sedangkan pendapatan angkutan penumpang KAI turun 67,27% menjadi Rp 2,34 triliun dari sebelumnya Rp 7,15 triliun.
Penurunan pendapatan ini menyebabkan laba kotor KAI anjlok 97,71% menjadi hanya Rp 113,26 miliar dari sebelumnya Rp 4,96 triliun. Padahal tahun lalu Pemerintah telah memberikan bantuan berupa PSO untuk KA Perintis sebesar Rp 159 miliar dan tahun ini dinaikkan menjadi Rp 211,7 miliar.