
Jakarta (18/02) — Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Aboebakar Al-Habsy, bersama Anggota Komisi III lainnya mengunjungi sejumlah mitra kerja di wilayah DKI Jakarta, Kamis, (18/02).
“Hari ini Komisi III melakukan Kunker ke mitra kerja yang ada di wilayah DKI Jakarta. Hari pertama ini Komisi III mendatangi Lapas Cipinang, Kanwil Kemenkumhan DKI Jakarta dan Kejati DKI Jakarta,” ungkap pria yang akrab disapa Habib Aboe ini.
Habib Aboe menambahkan, agenda utama kunjungannya adalah monitoring dan evaluasi kinerja mitra kerja. Selain itu, imbuhnya, pihaknya juga memetakan kendala-kendala yang dihadapi dalam menjalankan tugasnya.
“Hal yang menjadi atensi utama saya adalah soal peredaran narkoba di lapas dan peredaran narkoba yang dikendalikan di Lapas. Misalkan saja di lapas cipinang, dalam beberapa waktu terakhir menjadi atensi masyarakat, karena adanya dugaan pengendalian peredaran Narkoba dari dalam lapas Cipinang,” terangnya.
Misalkan saja, kata Habib Aboe, akhir tahun kemarin Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Pusat mengungkap kasus peredaran narkoba jenis sabu-sabu dengan modus tangki bensin mobil.
“Dari empat orang yang ditangkap mereka menyebut nama HF yang berada di Lapas Cipinang sebagai pengendali barang tersebut,” imbuh Sekjen DPP PKS ini.
Demikian pula, kata Habib Aboe, Ketika Dit Reserse Narkoba Polda Jabar menyatakan bahwa dalam sebulan terakhir di wilayah hukum Polres Cianjur terungkap 3 kasus peredaran sabu di lingkungan Lapas. Para tersangkanya masih dalam satu jaringan yang jika diurut juga merupakan jaringan Lapas Cipinang.
“Harus ada evaluasi yang mendasar tentang pengamanan di Lapas Cipinang, tentunya seorang napi seharusnya tidak bisa mengendalikan peredaran narkoba, karena seharusnya tidak bisa berkomunikasi dengan pihak luar,” urainya.
Jika mereka masih bisa berkomunikasi dengan leluasa, imbuhnya, berarti ada yang salah dengan sistem keamanan lapas. Hal ini harus menjadi atensi dan evaluasi dari Kemenkumham.
“Saat dengan Kanwil kemenkumham DKI saya minta agar kakanwil memperhatikan hal ini dengan baik. Apalagi ada video viral pesta sabu yang diduga terjadi di lapas Salemba. Ini tentunya menjadi pertanyaan untuk Kadiv PAS dan Kakanwil, mereka harus bekerja keras untuk menyelesaikan persoalan ini. Jangan sampai masyarakat melihat seolah lapas menjadi surga untuk peredaran narkoba,” tegas Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan DPR RI ini.