Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Dukung Pembentukan IBH, Aleg PKS: Berikan Perhatian Besar pada Riset dan Inovasi

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

 

Jakarta (1/02) — Anggota Komisi 7 DPR RI dari Fraksi PKS, Rofik Hananto menegaskan dukungannya terhadap pembentukan IBH (Indonesia Battery Holding), ia mendesak agar proyek tersebut dikelola secara profesional karena memiliki anggaran yang sangat besar.

“Saya dan Fraksi PKS sangat mendukung pembentukan IBH, dan karena proyek ini punya anggaran yang sangat besar maka kami mendesak proyek tersebut dikelola dengan profesional. Apakah IBH ini sudah terbentuk secara resmi? Dan apa yang sudah dikerjakan sekarang?,” ucap Rofik dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi 7 DPR RI dengan Tim Percepatan Proyek EV Battery Nasional dll, Senin (1/02).

Baca juga: Legislator PKS: RUU BPIP Buka Jalan Politisasi Lembaga Riset dan Inovasi

Legislator asal Dapil Jawa Tengah VII ini meminta perkembangan surat perjanjian atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan perusahaan-perusahaan yang terlibat terkait dengan rencana pengembangan baterai tenaga listrik di Indonesia.

“Kami meminta update MoU dengan LG dan CATL (China’s Contemporary Amperex Technology), soal rencana pengembangan baterai tenaga listrik di Indonesia. Kami berharap dengan biaya yang sangat besar ini IBH dan Pemerintah harus lebih berhati-hati dalam membentuk mitra joint venture,” tegasnya.

Tak hanya itu, Rofik turut mempertanyakan keterlibatan PT LEN Industri (Persero) dalam IBH serta mendorong ketua tim proyek pembentukan IBH agar memberikan perhatian pada riset dan inovasi.

Baca juga: Rofik Hananto Apresiasi Team SMKN 1 Purbalingga yang Raih Medali Emas Internasional

“Kami juga meminta jawaban terkait dengan apakah PT LEN secara otomatis dilibatkan dalam IBH dan perannya apa di IBH. Kami meminta ketua tim proyek ini untuk memberikan perhatian besar yang terkait pada riset dan inovasi,” ungkap Rofik.

Ia juga meminta agar proyek pembentukan IBH tersebut dijadikan prioritas dengan diberikan stimulus agar dapat berjalan sesuai dengan target.

“Harus dijadikan prioritas utama termasuk juga pemberian stimulus agar bisa berjalan dengan lancar sesuai target yang ditetapkan.” tutup Rofik.