Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Positif Covid-19 Capai Satu Juta, Aleg PKS : Lakukan Lockdown, Jangan hanya Andalkan Vaksin

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

 

Jakarta (26/01) — Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PKS, Mardani Ali Sera memberi tanggapan mengenai angka kasus Covid-19 yang mencapai satu juta kasus. Mardani memberi peringatan kepada pemerintah mengenai penanganan Covid-19 yang dianggap masih belum optimal.

Pada cuitan di media sosial, Mardani memberi saran langsung kepada Presiden Joko Widodo untuk menarik rem darurat dan melakukan lockdown.

Angka Covid-19 Tembus Satu Juta, Netty Singgung Klaim Pemerintah Soal Penanganan Pandemi yang Terkendali

Mardani menganggap sikap Pemerintah dalam menangani Covid-19 masih sangat tidak tegas, sehingga sangat sulit untuk dicontoh oleh masyarakat.

“Sikap setengah-setengah masih terlihat jelas. Paling terbaru adalah masuknya 153 warga China disaat Pak @jokowi membuat aturan agar Warga Negara Asing (WNA) tidak boleh masuk hingga 8 Februari 2021. Masyarakat sulit taat jika pemerintah masih memberi contoh seperti ini, jangan hanya melihat dari sisi ekonomi atau ketenagakerjaan saja,” ucap Mardani.

Mardani juga merasa sistem vaksinasi perlu diperbaiki terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan tenaga kesehatan masih menemukan beberapa kendala seperti sulitnya registrasi vaksinasi, selain itu semua vaksin Covid-19 belum terbukti mencegah infeksi maupun penularan.

“Akan sulit jika pemerintah hanya mengandalkan vaksin untuk mengatasi pandemi. Jangan lupakan kondisi darurat yang ada di Rumah Sakit (RS) dan tenaga kesehatan kita. Pemerintah juga perlu memastikan ketersediaan peralatan yang memadai, menambah ICU tanpa memperhatikan hal tersebut akan membebani pasien,” jelas Mardani.

Di akhir, Mardani menyarankan pemerintah untuk mengaktifkan sistem rujukan terintegrasi (Sisrute) yang sudah dijalankan oleh Kementerian Kesehatan sejak 2016, karena Sisrute penting untuk memfasilitasi rujukan pasien Covid-19 yang kian meningkat.

“Di tengah situasi yang menuntut kecepatan, sistem ini bisa menjadi solusi percepatan layanan berbasis digital ketika ada situasi darurat. Terlebih ketika ruang perawatan intensif RS sudah penuh. Selain data tempat tidur, sistem ini juga mampu menampilkan riwayat pasien sebelum tiba sampai pemantauan ambulance terkait posisi dan kondisi pasien,” tutup Mardani.