Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Catatan Redaksi : Tahun Pandemi, ‘Resesi’ Demokrasi dan Tantangan Ekonomi

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

 

Demokrasi kita sedang ada di penghujung senja, jika tidak cepat menemukan cahaya maka terancam meredup dan hilang. Demokrasi kala itu secara simbolik telah diperjuangkan oleh anak-anak muda yang berseluncur di atas gedung kura-kura, sebuah hadiah istimewa yang tak terkira di awal reformasi. Meski demikian, tidak semuanya berganti karena yang lama tetap ada dan sebagian masih berkuasa.

Ternyata ranting belum sempat memunculkan pucuk dan buah, sudah tergerogoti oleh penumpang gelap. Jadi jangan harap hadirnya demokrasi menghadirkan kesejahteraan dan keadilan, malah yang muncul penderitaan serta kesewenangan ditengah situasi pandemi berkepanjangan.

Demokrasi hari ini bagai menemukan anomali, dihulunya riuh dengan pemilihan (election) yang melibatkan jutaan orang namun dihilirnya dikuasai segelintir orang. Hasilinya demokrasi di hulu namun hilirnya oligarki. Dipupuk dengan politik transaksional yang sulit hilang, justru makin menjamur di segala sisi kehidupan. Yang berkuasa andalkan citra dan media, disisi lain yang tidak berkuasa andalkan kata-kata. Atas itupun kini mulai didesak ke ujung gelanggang.

Konflik dan perbedaan pendapat diselesaikan dengan “zero sum game”, win or lose. Fungsi _check and balances_ tidak berjalan dengan sempurna, karena di paripurna tempat menyelesaikan banyak persoalan. Ironisnya di forum terbatas itupun setiap keluhan rakyat dibatasi menit dan pengeras suara.

Pendengung menjadi aktor baru penentu dalam ruang kompetisi dan narasi publik, rakyat dipaksa menelan beragam agitasi dan minsinformasi. Polarisasi dibentuk, diteguhkan dan dilembagakan. Diadu dan dibiarkan bertarung dengan neraca yang berat sebelah. Hiruk pikuk menjadi keseharian, kata-kata diumbar bagai buih yang berlabuh di pantai. hancur diterjang pemecah ombak. Tak pernah sampai kepenguasa, uniknya nyaring terdengar mendesing saat nyaring berbentuk kritik.

Ekonomi menghadapi tantangan yang tidak kalah berat. Kepuasan publik diukur dari survey yang nampak terukur di atas kertas, namun menghilang dan kabur di dalam realitas. Regulasi dikebut untuk membuka investasi yang minim proteksi, meluncur deras memporak-porandakan tatanan kehidupan banyak orang. Buruh berteriak sumbang di pertengahan, Keluhan Petani dan nelayan didengar melantun pelan, UMKM terpinggirkan.

Covid tetap menjadi tantangan yang luar biasa dimasa lalu, saat ini dan esok hari. Kurang dari setahun negara ini belajar membentengi dengan beragam jurus dan mahzab. Karena sejak awal ramuannya tidak jelas, maka jurus tidak manjur menekan mortalitas. Rumah sakit (RS) kian terdesak karena jumlah pasien yang melonjak tajam, ketersediaan ruang yang menipis dan tenaga kesehatan berguguran.

Tetap berikhtiar melayani rakyat, tidak boleh lelah menjadi pengingat dalam sepi dan ramai. Memastikan jalan bangsa berkerja bukan hanya dengan tenaga, namun juga niat serta doa yang luar biasa. Agar aman, imun dan iman berkolaborasi dengan sempurna