
Surabaya (23/12) — Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Sigit Sosiantomo pesimis, penunjukan Budi Gunadi Sadikin menggantikan Terawan Agus Putranto sebagai menteri kesehatan dapat memperbaiki penanganan pandemi covid 19.
“Dalam kondisi darurat seperti ini, seharusnya Presiden menunjuk orang yang tepat untuk menduduki kursi menkes. Sebagai bankir, Pak Budi cukup berpengalaman dalam hal managerial. Tapi soal penanganan covid, tidak cuma butuh keahlian managerial, tapi harus memiliki kemampuan dan keahlian dibidang kesehatan secara menyeluruh. Apalagi ini menyangkut nyawa anak bangsa. Seharusnya Presiden lebih bijak dalam menempatkan seseorang dalam posisi strategis,” Kata Sigit.
Sigit khawatir penunjukan Budi Gunadi sebagai Menkes akan menimbulkan rasa ketidakpercayaan masyarakat atas penanganan pandemi. Pemilihan Menkes non tenaga kesehatan dinilai akan semakin membuat ketidakjelasan sikap pemerintah dalam mengatasi melonjaknya pasien covid di Indonesia yang telah menelan korban jiwa terbanyak se ASEAN.
Ketidakjelasan sikap pemerintah ini, kata Sigit, akan berdampak multi dimensi khususnya dalam sektor transportasi dimana pada pergantian tahun ini akan terjadi lonjakan pergerakan manusia dan barang.
Sebagai contoh, Sigit menyebutkan kasus antrean panjang masyarakat yang ingin melakukan swab di bandara, stasiun hingga rumah sakit akibat kebijakan baru pemerintah mengenai syarat perjalanan.
“Ketidakjelasan kemauan pemerintah ini melahirkan ketidakjelasan pula penanganan Masa transisi PSBB dan kebijakan turunan di sektor-sektor lain seperti transportasi. Rakyat jadi tambah bingung. Arah penanganan covid semakin tidak jelas bahkan dikhawatirkan semakin menyusahkan rakyat yang membutuhkan pengaturan yang terintegrasi antara transportasi aman untuk keperluan mendesak masyarakat dengan penanganan pandemi yang sudah berusia satu tahun ini. Kalau salah urus karena salah menempatkan pejabat, bisa tambah parah kita” kata Sigit.
Sigit juga mempertanyakan prestasi Budi Gunadi Sadikin dalam menakhodai Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dibentuk pemerintah untuk mempercepat pemulihan ekonomi akibat pandemi.
Pasalnya, kinerja penyerapan anggaran PEN hingga November 2020 bari mencapai Rp 366,86 triliun atau sekitar 52,8 persen dari total pagu Rp 695,2 triliun.
Seperti diketahui, sebelum ditunjuk menjadi Menkes, Budi menjabat sebagai Ketua Satgas PEN. Budi juga adalah mantan dirut Bank Mandiri dan PT Asan Alumunium. Terakhir, ia menjabat sebagai wakil menteri BUMN.