
Jakarta (24/12) — Legislator asal Sulawesi Selatan, Andi Akmal Pasluddin pada reses masa persidangan II TAHUN 2020-2021 ini banyak menemukan banyak fenomena menumpuknya beras di gudang-gudang milik bulog di berbagai daerah.
Anggota Komisi IV DPR RI ini mendorong Perum Bulog agar dapat berkolaborasi dengan Kementerian Sosial dalam rangka menyukseskan program e-Warung untuk Bantuan Pangan Non Tunai yang telah diluncurkan oleh Pemerintah.
“Salah solusi agar beras tidak menumpuk, pemerintah perlu membuat kebijakan yang dapat mengakibatkan beras dapat terdistribusi melalui program bantuan pangan non tunai,” kata Andi Akmal Pasluddin di Jakarta.
Politisi PKS itu mengingatkan bahwa Bulog terus berperan penting dalam menyangga kebutuhan pangan pokok dari rakyat Indonesia. Untuk itu, ujarnya, maka manajemen stok pada Bulog juga perlu diperbaiki, agar tidak ada beras menumpuk hingga menjadi busuk dan merugikan Bulog.
“Kedepannya, pelayanan yang sifatnya kerakyatan ini mesti menjadi prioritas utama. Saya berharap manajemen stok diperbaiki agar tidak terjadi penumpukan beras di gudang-gudang. Dengan Memperbaiki manajemen Stok, secara langsung akan berdampak pada terdistribusinya beras pada masyarakat yang tepat dangan cara cepat dan baik,” katanya.
Politisi PKS ini menyarankan kepada Bulog yang juga sebagai mitra kerjanya di Komisi IV, agar dapat menggelar rapat gabungan antara Komisi IV DPR RI dan Komisi VIII DPR sehingga dapat juga menghadirkan Kementerian Sosial untuk membahas persoalan yang menjadi hambatan dalam merealisasikan program kerja.
Akmal juga meminta kepada Bulog agar ada perbaikan mutu beras karena berdasarkan hasil verifikasi dan hasil uji laboratorium, sebanyak 29.367 ton beras Bulog dinyatakan telah mengalami turun mutu dan tidak layak konsumsi baik untuk pangan maupun pakan.
“Bulog ini lembaga logistik yang sangat strategis dalam melayani masyarakat secara masal. Di hari-hari kedepan, Bulog mesti mampu menunjukkan kinerja yang baik karena masyarakat banyak secara sadar maupun tidak sadar, telah bergantung banyak sekali kepada bulog sebagai lembaga penyangga pangan nasional”, tutup Andi Akmal Pasluddin.