Tasikmalaya (28/11) — Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PKS, Toriq Hidayat mengapresiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) yang menjadi garda terdepan dalam memberantas konten-konten negatif yang terus bermunculan di Media Sosial dan Dunia Maya.
“Pada tahun 2019 Kemkominfo telah menangani pemblokiran setidaknya 1,8 juta konten negatif hingga 31 Desember 2019”, ungkapnya pada kegiatan Webinar Merajut Nusantara Yang diselenggarakan oleh Kemkominfo dan Bhakti.
Toriq menyebutkan, konten yang diblokir oleh Kemkominfo terdiri dari dua kategori, yaitu 1.2 juta konten situs, dan 650 Ribu konten media sosial. Penanganan konten negatif didominasi pornografi, yang menempati peringkat pertama dengan jumlah 1 juta konten. Peringkat selanjutnya adalah konten perjudian.
“Dari berbagai media sosial, Kemkominfo menyebutkan Twitter merupakan ladang tertinggi penanganan konten negatif di internet, setidaknya pihaknya memberantas 624.781 konten dari platform media sosial ini”, ungkap Politikus PKS ini.
Selanjutnya, tambah Toriq, di posisi kedua ada di platform Facebook dan Instagram sebanyak 21.941 konten. Konten negatif lainnya juga dibagikan melalui Telegram, Google, YouTube, Line, Whatsapp hingga dokumen.
“Sangat miris ketika seorang ibu menyampaikan kalau anaknya yang masih remaja kecanduan konten negatif, pornografi, akibat bergabung pada sebuah akun group di media sosial”, ungkap Toriq.
Menurutnya ada 2 hal yang harus dilakukan orang tua ketika anaknya diketahui mengakses konten negatif. Pertama, Alih-alih melarang anak, orang tua harus memberikan edukasi dan advokasi kepada anak saat mereka mengakses media sosial agar terhindar dari konten-konten negatif yang dapat merusak moral.
“Kedua dengan penuh tanggungjawab orang tua perlu sesekali mengawasi gadget anak-anaknya yang berselancar di dunia maya. Ketika ditemukan konten situs dan atau konten medsos negatif, segera laporkan ke laman aduankonten.id, email [email protected], maupun melalui akun Twitter @aduankonten. Agar situs dan akun medsos tersebut diblokir”, Jelas Anggota Komisi I DPR RI yang bermitra dengan Kemkominfo ini.
Dia menilai Gadget ibarat dua sisi mata pisau, bisa menghadirkan dampak positif dan negatif. Tak ayal, jika salah menggunakannya, si pemegang gadget bisa terjerumus dalam berbagai permasalahan.