
Tasikmalaya (14/11) — Ledakan terjadi di kawasan Al Balad, Jeddah, Arab Saudi saat sedang berlangsung upacara peringatan berakhirnya Perang Dunia I di sebuah pemakaman Non-Muslim, Rabu, (11/11/2020) lalu, sekitar pukul 12.30 waktu Arab Saudi.
Bom meledak saat konsulat Prancis menyampaikan pidato di upacara tersebut. Atas kejadian tersebut, Anggota DPR RI Toriq Hidayat angkat bicara.
Menurut Anggota Komisi 1 Fraksi PKS ini, ledakan pada peringatan Perang Dunia I tersebut menandai rentetan teror yang terjadi di Jeddah.
“Sebelumnya telah terjadi insiden penusukan di konsulat Prancis di Jeddah pada akhir oktober lalu (29/10). kemudian 2 minggu berselang terjadi ledakan ini”, ungkap Toriq.
Menurut Politikus PKS ini berbagai serangan yang terjadi baru-baru ini terjadi akibat pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang membuat marah sebagian besar warga Muslim dunia.
Macron dikecam karena membela penerbitan ulang karikatur Nabi Muhammad SAW beserta sejumlah pernyataan kontroversial lainnya.
“Baru-baru ini ISIS melalui keterangan resmi di kantor berita Aamaq, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Millitary menyatakan bertanggung jawab atas insiden ledakan tersebut”, ungkap Toriq.
Namun Anggota Komisi I DPR RI ini menilai pernyataan ISIS tersebut perlu didalami lebih lanjut. “Saat ini Otoritas Saudi sedang mengadakan penyelidikan menyeluruh untuk mencari kejelasan sebanyak-banyaknya, dan mengidentifikasi serta memburu para pelaku serangan bom tersebut,” imbuhnya.
Menurut saksi mata, bom meledak saat konsulat Prancis menyampaikan pidato di upacara tersebut. Peringatan itu diketahui dihadiri oleh beberapa diplomat negara Barat seperti Prancis, Yunani, Italia, Inggris, dan Amerika Serikat.
“Setidaknya empat orang dilaporkan terluka, yakni seorang polisi Yunani, seorang warga negara Inggris, dan seorang polisi Saudi yang menderita luka ringan. Alhamdulillah hingga saat ini tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam ledakan berdasarkan info KJRI Jeddah”, ungkap Toriq.
Namun demikian Toriq mengimbau agar seluruh WNI di Saudi khususnya Jeddah untuk meningkatkan kehati-hatian, dan kewaspadaan terutama di tempat umum dan kerumunan massa seperti pusat perbelanjaan dan pasar.
“WNI diharapkan selalu memantau informasi resmi dari otoritas setempat dan Perwakilan RI di Arab Saudi,” harapnya.