Tasikmalaya (01/07) — Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Toriq Hidayat, mengapresiasi tindakan para nelayan Desa Lancok, Kabupaten Aceh Utara yang saat ini menjadi sorotan dunia.
Pasalnya, bersama warga desa, mereka bahu-membahu menyelamatkan 99 orang pengungsi asal Rohingya yang terombang-ambing di perairan Aceh Utara.
“Tindakan kemanusiaan ini harusnya menjadi contoh bagi negara lain yang menolak pengungsi Rohingya, karena terusir dari tanah kelahirannya di Myanmar. Ditengah pandemi Covid-19 negara-negara Asia Tenggara semakin enggan menerima perahu pengungsi dari Rohingga,” ungkap Anggota Komisi I DPR RI ini.
Anggota asal Fraksi PKS ini pun menambahkan, kendati demikian, warga Desa Lancok, Aceh Utara atas dasar rasa kemanusiaan dan bagian dari tradisi Komunitas Nelayan Aceh Utara kemudian berinisiatif menyelamatkan para pengungsi Rohingya yang sudah berminggu-minggu terombang-ambing di lautan. Hingga kapal pengungsi yang rusak ini terdampar ke perairan Aceh Utara.
“Alhamdulillah, oleh Pemerintah setempat para pengungsi difasilitasi untuk mejalani rapid test. Hasilnya, semua dinyatakan non-reaktif terhadap virus Covid-19. Para pengungsi yang sebagian besar terdiri dari wanita dan anak-anak sementara waktu ini ditempatkan dibekas kantor imgrasi”, jelasnya lagi.
Beredar kabar bahwa Pemerintah Pusat akan mengembalikan 99 orang pengungsi Rohingya ini ke laut dengan memberi perbekalan berupa bensin perahu, pakaian dan makanan.
Menanggapi hal tersebut, para nelayan melakukan protes di kantor pemerintah daerah setempat. Mereka menegaskan, para nelayan akan tetap menerima warga Rohingya yang mengungsi, meskipun tidak memiliki izin dari pemerintah.
“Fraksi PKS mendukung aksi kemanusiaan dan kepedulian warga Desa Lancok Aceh Utara terhadap para pengungsi Rohingya, yang dengan sepenuh hati mereka bahu-membahu menyelamatkan puluhan nyawa saudaranya. Semoga Allah SWT membalas dengan balasan yang terbaik.”, ujar Toriq.
Aksi Kemanusiaan warga Desa Lancok kemudian menggugah LSM-LSM kemanusiaan di Indonesia untuk turut memberikan bantuan dan penanganan kemanusiaan bagi para pengungsi Rohingya.