Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Bersilaturahmi dengan Tokoh Masyarakat, Toriq Hidayat Jelaskan Pentingnya Menjaga Pancasila

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

 

Tasikmalaya (25/06) — Sebagai sebuah negara, Indonesia memiliki karakteristik yang unik yakni kebesaran, keluasan dan kemajemukan. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terdiri dari ribuan Pulau yang didalamnya terhimpun ratusan suku bangsa dan bahasa, kemudian ragam agama dan budaya.

“Untuk mempersatukan itu semua maka perlu konsepsi, kemauan dan kemampuan yang kuat dan memadai untuk menopang kebesaran, keluasan dan kemajemukan Indonesia. Konsepsi tersebut adalah Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika”, ungkap Anggota DPR RI asal Fraksi PKS, Toriq Hidayat, saat bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh di Dapil.

Polemik RUU HIP menjadi salah satu tema diskusi pada kegiatan silaturahmi tokoh yang bertempat di Aula Al Wustho, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.

 

Kegiatan silaturahmi yang berlangsung pada hari Rabu (24/06/2020) yang dihadiri tokoh-tokoh setempat diantaranya Aa Muhammad Alamin selaku sesepuh Pondok Pesantren Ummul Quro, Ajengan Asep Nurhidayat selaku sesepuh Pondok Pesantren Al Fatah, Dudung Abdulrahman selaku sesepuh Pondok Pesantren Nurul Hikmah, Dadang Bunyamin selaku sesepuh Pondok Pesantren Al Muta’aly, Ayi Nurjamil selaku sekretaris MUI desa Banjarsari dan Agus Jamaludin, ketua BPD Desa Ciawi.

“Kegiatan silaturahmi ini bertujuan menyerap dan menindaklanjuti aspirasi konstituen dan pengaduan masyarakat guna memberikan pertanggungjawaban moral dan politis kepada konstituen di Dapil sebagai perwujudan perwakilan rakyat. Sekaligus memberikan sosialisi tentang update kegiatan kerja kedewanan dan membahasa isu-isu hangat yang menjadi polemik di masyarakat. Dengan demikian masayarakat mendapatkan pemahaman yang benar atas isu-isu yang beredar”, jelas Anggota Komisi I DPR RI ini.

Selanjutnya Ketika ditanya soal RUU HIP yang berpotensi menjadikan Pancasila menjadi Trisila atau Ekasila, Toriq menyampaikan bahwa wacana memeras Pancasila menjadi Trisila atau Ekasila jelas bertentangan dengan Pancasila yang seutuhnya.

“NKRI meliputi banyak hal yang hanya bisa dijiwai oleh Pancasila sebagaimana hasil kesepakatan para Tokoh Bangsa saat itu. Melalui Pancasila, karakter unik yang dimiliki Indonesia berupa kebesaran, keluasan dan kemajukan dapat menjadi persatuan”, tegas Toriq.

“Sebagai pedoman berbangsa dan bernegara, saat ini Pancasila kembali diuji. Dan kali ini diuji oleh RUU HIP. Kami, PKS memiliki tugas untuk menjaga konsesus ini agar jangan sampai disusupi oleh ideologi yang jelas-jelas dilarang”, imbuhnya.