Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Politisi PKS : Surplus Neraca Perdagangan RI Bukan Prestasi Pemerintah

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

 

Medan (16/05) — Anggota DPR RI Komisi XI dari Fraksi PKS, Hidayatullah menilai, Neraca perdagangan Indonesia secara kumulatif sepanjang Januari hingga April 2020 surplus US$ 2,25 miliar tidak mencerminkan kondisi yang sebenarnya.

Karena sejatinya, kata Hidayatullah, per bulan April 2020 neraca perdagangan mengalami defisit sebesar US$ 344,7 juta. Defisit April disebabkan nilai impor senilai US$12,54 miliar lebih besar dibandingkanĀ eksporĀ US$12,19 miliar.

“Meskipun secara kumulatif neraca perdagangan kita surplus, tapi penyebabnya justru lebih karena mesin perekonomian kita sedang melambat karena dampak pandemi corona. Bukan karena kinerja perdagangan yang moncer, jika tidak cermat membaca data ini bisa jadi kamuflase prestasi”. Disampaikan oleh Hidayatullah kepada media pada hari sabtu (16/05).

Menurutnya surplus tersebut bukan karena bagusnya kinerja pemerintahan, sebab tidak terlihat langkah-langkah strategis pemerintah untuk mengurangi tekanan terhadap ekspor.

Menurut Hidayatullah, selama ini struktur pertumbuhan ekonomi sangat rapuh karena bergantung pada kekuatan konsumsi rumah tangga.

“Pemerintah menyadari besarnya penduduk Indonesia adalah potensi, tetapi kenyataannya kita hanya menjadi pasar barang-barang impor saja,” kata legislator PKS ini.

Hidayatullah menjelaskan situasi pandemi virus corona ini menjadi gambaran sempurna rapuhnya ekonomi Indonesia akibat ketergantungan konsumsi rumah tangga.

“Begitu terjadi pembatasan sosial, daya beli masyarakat turun yang juga berimbas terhantamnya ekonomi pada dua sisi baik permintaan atau penawaran hingga berujung PHK dimana-mana” ujarnya.

Hidayatullah berpesan kedepannya pemerintah agar fokus menyelesaikan persoalan daya saing investasi di Indonesia.

“Selama ini pemerintah lamban dalam memperbaiki iklim investasi di Indonesia, hingga kalah saing dengan negara-negara tetangga,” pungkas Hidayatullah.