
Jakarta (16/03) — Anggota DPR RI Komisi IV, Nevi Zuairina menilai wabah covid-19 atau yang biasa disebut wabah virus corona ibarat gunung es, dimana fenomena yang tampak masih sedikit, padahal yang tidak terlihat sangatlah besar. Jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terlaporkan per 11 maret 2020 sebanyak 35 paseien, sehari kemudian 12 maret 2020 menjadi 69 orang atau hampir 2 kali lipat.
Politisi PKS ini menganggap, data terlaporkan ini ibarat puncak gungung es, padahal patut diduga masih sangat besar kasus yang tidak terlaporkan sehingga perlu perhatian serius bagi pemerintah Indonesia.
“Menghadapi wabah corona ini, sangat banyak sekali Pekerjaan Rumah bagi pemerintah untuk dapat dipersiapkan segala sesuatunya. Mulai dari aspek perdagangan dan pengendalian mata uang; Masalah pariwisata dan transportasi; pengelolaan Pendidikan; protokol kerja di rumah; Penyiapan Rumah Sakit yang mumpuni; Persoalan pangan, distribusi dan logistik; penjagaan daya beli masyarakat dan Stabilisasi UMKM”, ujar Nevi
Menurut Legislator Sumatera Barat II ini, penanganan wabah corona ini sangat integrated. Tidak dapat parsial sehingga perlu melibatkan hampir seluruh anggota kabinet dan jajaran pemerintahan daerah baik provinsi maupun kabupaten kota.
Anggota DPR yang juga ketua forum UMKM se Sumatera Barat ini meminta secara khusus kepada pemerintah untuk memberi perhatian yang lebih kepada pelaku UMKM. Ia sudah melihat ada upaya kemudahan dari OJK untuk UMKM terkait kemudahan pembayaran utang untuk pengusaha di sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) dalam bentuk menunda pelunasan pokok hutang dalam waktu dekat. Selain itu, restrukturisasi kredit bagi UMKM dari perbankan juga sangat membantu status kredit UMKM yang dapat kembali lancar.
“Saya sangat berharap, pemerintah mampu menyelesaikan persoalan corona seperti Vietnam. Negara Vietnam mengklaim semua pasien yang terinfeksi COVID-19 yang berjumlah 16 orang, telah dinyatakan sembuh 100% dan keluar dari rumah sakit” Ujar Nevi
Anggota Fraksi PKS ini masih sangat kahwatir, terhadap virus corona yang mulai masif di Indonesia bahkan BIN memprediksi memuncak di bulan puasa. Padahal, menurut dia, sektor UMKM sangat gencar dalam aktivitas ekonomi dan ibadah pada bulan Ramadhan.
“Khusus perhatian pemerintah kepada UMKM menjadi sangat penting karena roda ekonomi negara ini, mayoritas ada di sektor ini. Jadi selain fokus pada penanganan kasus secara langsung, pemerintah sangat perlu membangun instrumen kebijakan melindungi UMKM. Saya sangat yakin, UMKM menjadi andalan dan penyelamat situasi krisis”, tutup Nevi Zuairina