Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Agama itu Sumber Nilai Pancasila, bukan Musuh

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Jakarta (13/2) Anggota DPR RI Fahmy Alaydroes mengecam pernyataan Ketua Badan Pembina Ideologi Pancasila, Yudian Wahyudi yang mempertentangkan Pancasila dengan Agama. Fahmy menilai pernyataan yudian tendensius, tidak masuk akal, dan berpotensi menimbulkan kegaduhan di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Yudian tidak memahami hubungan Pancasila dan Agama, sehingga mengeluarkan pernyataan provokatif tersebut. Pandangan irasional dari ketua Badan Pembina Ideologi Pancasila itu yang mengatakan musuh Pancasila adalah agama justeru memperkeruh situasi dan kondisi keumatan. Pernyataan dia tendendius kepada agama Islam.” disampaikan Fahmi dalam keterangan Pers pada hari kamis (13/2) di Jakarta.

Anggota Legislatif Dapil Kabupaten Bogor, Pancasila adalah dasar negara dan merupakan resultante perdebatan panjang dan sangat argumentatif serta penuh dengan semangat kebangsaan.

“Pancasila menjadi acuan bagi semua anak bangsa untuk hidup bersama dalam spirit nilai-nilai agama yang diyakini. Tidak perlu lagi mempertentangkan atau memperdebatkan antara Pancasila dan Agama” tegasnya.

Fahmy sangat menyesalkan Pernyataan dan pandangannya aneh, ahistoris dan justru bertentangan dengan Pancasila itu sendiri.

Padahal, lanjut dia, Pancasila lahir dari nilai-nilai agama dan budaya bangsa. Bahkan, Pancasila menjadi landasan yang kokoh bagi semua pemeluk agama untuk menjalankan ajaran agamanya.

Pernyataan berpotensi merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Kenyataannya, tidak ada yang memaksakan kehendak, tidak ada yang melabrak nilai-nilai Pancasila, bahkan berkumpul dan menyatakan pendapat, mendukung salah satu pihak dalam kontestasi politik itu semua wujud dari demokrasi yang dilindungi Konstitusi dan sesuai spirit Pancasila.

Sebelumnya, seperti dilansir media online nasional, Yudian menyebut bahwa belakangan juga ada kelompok yang mereduksi agama sesuai kepentingannya sendiri yang tidak selaras dengan nilai-nilai Pancasila. Mereka antara lain membuat Ijtima Ulama untuk menentukan calon wakil presiden. Ketika manuvernya kemudian tak seperti yang diharapkan, bahkan cenderung dinafikan oleh politisi yang disokongnya mereka pun kecewa.

“Si Minoritas ini ingin melawan Pancasila dan mengklaim dirinya sebagai mayoritas. Ini yang berbahaya. Jadi kalau kita jujur, musuh terbesar Pancasila itu ya agama, bukan kesukuan,” papar Yudian sebagaimana diungkap di berbagai media. Sebagai kelompok mayoritas yang sebenarnya, ia melanjutkan, NU dan Muhammadiyah mendukung Pancasila. Kedua ormas ini tak pernah memaksakan kehendak.

Meskipun sudah diklarifikasi dan diluruskan, publik sudah terlanjur kecewa dan menyesalkan pernyataan tersebut. Tidak layak dia duduk sebagai ketua BPIP.