
Jakarta (10/01) — Konflik Negara Iran dan Amerika kian memanas Setelah tewasnya Komandan Pasukan Quds pada Garda Revolusi Iran, Mayor Jenderal Qassem Soleimani, yang dibunuh Amerika Serikat (AS) di Baghdad, Irak pada tanggal 3 Januari 2020, setidaknya 10 orang Tewas dalam serangan tersebut.
Tak berapa lama dari serangan itu, Iran melancarkan serangan balas dendamnya dengan meluncurkan Puluhan Rudal yang dinamai “Rudal Soleimani” diluncurkan ke arah target pangkalan udara Ain al-Asad di Irak, yang menjadi markas tentara AS pada tanggal 8 Januari 2020.
Anggota BKSAP (Badan Kerjasama antar parlemen) DPR RI dari Fraksi PKS, Iskan Qolba menyampaikan sebenarnya yang dilakukan Donald Trump itu perbuatan yang tak bisa ditolerir.
“Kunjungan Qassem Soleimani ke Irak merupakan kunjungan resmi delegasi sebuah negara ke negara lain sehingga tindakan Trump merupakan provokasi yang bisa menimbulkan konflik lebih luas”, ungkap Iskan.
Iskan menambahkan Soleimani itu dianggap warga negara Iran sebagai Martir dan Pahlawan, lihat saja dari gegap gempitanya seluruh warga mengantar Jenazahnya bahkan pimpinan Palestina, Ismail Hanniyah dari faksi HAMAS juga turut hadir di pemakaman Soleimani walaupun ada perbedaan yang jauh terkait ideologi, yang satu syiah, yang lainnya sunni, tetapi Palestina tak melupakan bantuan Iran.
Selain itu, Iskan mengatakan ketegangan AS dan Iran mulai memanas, ketika AS dipimpin oleh Donald Trump, mulai dari bubarnya kesepakatan nuklir tahun 2015, kemudian di tahun 2018 embargo dan pembatasan kerjasama yaitu dibidang minyak, mobil, aeronautika dan perbankan yang dilakukan AS terhadap Iran sehingga membuat perekonomian Iran terdampak sangat buruk.
“Tetapi kalau ada yang mengait-ngaitkannya ke perang dunia ketiga ? Saya rasa ini juga terlalu berlebihan, semua pihak pasti paham betul dengan kondisi keamanan global yang begitu rumit, seperti masalah ekonomi dan tatanan dagang internasional.” Ujar Iskan.
Iskan juga menyampaikan agar pemerintah Indonesia segera ambil sikap atas situasi global saat ini, situasi yang tak bisa diprediksi ini bisa menimbulkan masalah baru bagi negara kita.
“Lakukan evakuasi WNI ditempat aman, baik itu dinegara Irak, Iran dan negara sekitarnya. Juga pemerintah harus segera melakukan tindakan preventif di segala bidang, khususnya dibidang perekonomian, atas situasi global saat ini. Agar konflik AS-Iran maupun konflik Natuna tidak berdampak pada perekonomian Indonesia” Tutup Iskan.