
Jakarta (08/01) — Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih mengatakan bahwa pihaknya telah memberikan rekomendasi terkait dengan pembenahan sarana prasarana (sarpras) pendidikan. Keberadaan sarpras pendidikan yang baik dinilai sebagai salah satu penunjang terciptanya proses belajar bermutu.
“Sejak awal pertemuan dengan Kemendikbud, kami di DPR sudah menyampaikan dua rekomendasi yang harus segera dilakukan. Yaitu solusi Guru atau Tenaga Kependidikan (GTK) dan benahi sarana prasarana (sarpras),” kata Fikri kepada Validnews, Senin (6/1).
Hal itu diungkapkan terkait dengan ambruknya atap bangunan di SD Negeri Cirimekar 02, Cibinong, Bogor karena hujan deras dan angin kencang, pada Rabu (1/1). Akibatnya, tiga ruang kelas, ruang guru, dan ruang IT rusak parah dan tidak dapat digunakan. Sebanyak 203 siswa kelas 4 sampai 6 terpaksa belajar di tenda darurat.
Fikri yang merupakan mantan Ketua Panja Sarpras Dikdasmen Komisi X itu menilai, perbaikan GTK dan Sarpras merupakan yang paling krusial dari Standar Nasional Pendidikan (SNP). Khusus untuk Sarpras, untuk meminimalkan kasus ambruknya sekolah, pihaknya memberikan rekomendasi kepada Kemendikbud.
Kemendikbud diminta untuk memiliki skema penyelesaian terhadap 1,3 juta ruang kelas rusak (ringan, sedang, berat), dari total 1,8 juta ruang yang ada di Indonesia.
“Maka itu saya minta Kemendikbud dengarkan rekomendasi DPR ini. Kalau tidak segera, ya siapapun menterinya juga hal seperti ini kemungkinan bisa terjadi lagi sangat besar,” paparnya.
Kejadian sekolah ambruk bukan yang pertama kali, sebelumnya juga Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Nahdatul Wathan (NW) di Dusun Kwang Jukut, Desa Pringgerate, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat ambruk pada 3 September 2019 lalu dan mengakibatkan puluhan siswa luka-luka.
Kemudian, disusul SDN Gentong di Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Jawa Timur yang roboh pada, Selasa 5 November 2019 yang menyebabkan dua orang meninggal dunia serta 11 siswa lainnya mengalami luka-luka.