Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Pertumbuhan Ekonomi Melambat, Pemerintah Jangan Lamban

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Wakil-Ketua-Fraksi-PKS-Ecky-Awal-Mucharam (sumber : dpr.go.id)

 

Jakarta (11/12) – Anggota DPR RI Komisi XI DPR RI, Ecky Awal Mucharam menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III 2019 tercatat 5,02 persen.

Menurut Ecky angka tersebut jauh dari target pemerintah dalam asumsi makro Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 sebesar 5,3 persen.

“Tidak hanya year on year, pelambatan perekonomian juga terjadi jika dihitung secara kuartalan. Kuartal III ini melambat 3,06 persen dari kuartal sebelumnya sebesar 3,09 persen,” kata Ecky di Komplek Parlemen, Senayan, Selasa (11/12/2019).

Anggota Legislatif dari Dapil Jabar III ini menuturkan pemerintah kerap menjadikan kondisi perekonomian global yang masih terus diwarnai perang dagang antara Amerika dan Tiongkok sebagai penyebab terjadinya pelambatan perekonomian nasional.

“Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian, Pemerintah harusnya jangan lamban, dapat bertindak cepat dan efektif dalam mencari alternatif mendongkrak pertumbuhan ekonomi”, lanjut Ecky.

”Faktanya, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia lebih dari 50 persen disumbang oleh konsumsi rumah tangga, yang artinya fundamental perekonomian Indonesia bertumpu pada sektor konsumsi masyarakat, bukan pada produksi,” paparnya.

Wakil Ketua Fraksi PKS ini juga menjelaskan kesalahan pemerintah yang menuduh kecilnya investasi asing di Indonesia menjadi penyebab tumbuhnya ekonomi Indonesia tidak sesuai target, pada kenyataanya investasi asing justru tumbuh 17,8 persen pada kuartal III 2019.

“Simpul masalahnya adalah Pemerintah tidak mampu mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk memacu produksi dalam negeri agar semakin meningkat”, tuturnya.

Ecky mencatat setidaknya ada tiga sektor yang berperan penting yang mengalami penurunan, yaitu sektor otomotif, karet dan logam. Pemerintah terlalu fokus dengan permasalahan eksternal dibanding dengan mengoreksi apa yang terjadi di internal dalam negeri.

Menyinggung terkait pelambatan pertumbuhan ekonomi, maka hal tersebut tidak lepas dari posisi pendapatan perkapita Indonesia yang saat ini juga menjadi sorotan.

Data Bank Dunia menyebut Indonesia berada pada posisi Lower Middle Income, padahal ditargetkan pemerintah melalui Bappenas pada tahun 2020 akan meningkat menjadi Upper Middle Income.

“target pemerintah tidak rasional, karena sampai akhir 2019 pertumbuhan ekonomi tidak lebih dari 5 persen, bahkan dengan lambannya gerak pemerintah maka diprediksi tahun 2020 pun pertumbuhan tidak akan mencapai 5 persen”, tutup Ecky.