Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Naiknya Angka Pengangguran, Pemerintah Harus Bertanggungjawab

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Wakil-Ketua-Fraksi-PKS-Ecky-Awal-Mucharam (sumber : dpr.go.id)

Jakarta (13/11) — Rilis BPS terbaru tentang perkembangan sektor ketenagakerjaan mengkhawatirkan. Bagaimana tidak, pengangguran meningkat menjadi 7,05 juta pada Agustus 2019 dari Februari 2019 yang di angka 6,8 juta.

Dari sisi persentase, tingkat pengguran terbuka (TPT) pada Agustus mencapai 5,28 persen; naik dari 5,01 persen pada Februari 2019. Jika memerhatikan berbagai indikator, dapat dikatakan sektor ketenagakerjaan tertekan cukup nyata.

Anggota komisi XI DPR RI Ecky Awal Muharam mengingatkan bahwa tekanan terhadap sektor ketenagakerjaan cukup tinggi. Persoalan diawali dari kegagalan mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi, sehingga stimulus terhadap ekspansi bisnis juga gagal. Realisasi investasi juga menurun, karena iklim berusaha yang tidak kunjung membaik.

“Beberapa rilis lembaga dunia tentang daya saing ekonomi, tidak menempatkan Indonesia sebagai negara yang menarik untuk tujuan investasi” ujar Ecky di komplek parlemen, Senayan, Jakarta (13/10/2019).

Disisi lain Ecky menambahkan ekonomi terus bergantung pada kekuatan konsumsi rumah tangga, sehingga aktvitas produktif cenderung terbatas.

“Saya sangat khawatir bahwa kondisi ketenagakerjaan ini terus memburuk. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah angkatan kerja yang bekerja pada Agustus 2019 hanya 126,51 juta; yang turun dari 129,36 juta pada Februari 2019. Artinya, ada sekitar 2,85 juta tenaga kerja yang kehilangan pekerjaan selama 6 bulan terakhir.” Menurut Wakil Ketua Fraksi PKS ini.

Ecky memaparkan bahwa, situasi ketenagakerjaan semakin rumit karena daya saing sumberdaya manusia kita pun belum cukup prima.

“Tantangan itu meningkat, karena penetrasi teknologi dan revolusi industri 4.0 yang memaksa tenaga kerja untuk mampu menyesuaikan dengan perubahan lingkungan bisnis, di tengah-tengah pendidikan yang masih rendah dan kondisi lingkungan ekonomi belum kondusif”, tutup Ecky.