Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Catatan Redaksi : Putus Mata Rantai Polarisasi, Bangun Rantai Pasok Kolaborasi

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Kita akan menghadapi era baru pasca pandemi, kebiasaan lama yang baik dapat menjadi salah satu modal utama dalam membangun bangsa dan negara. Kolektivitas, kolaborasi dan empati yang terus tumbuh kala menghadapi pageblug.

Tantangan baru dengan bekal sejumlah luka di belakang hari akan menjadi pelajaran berharga agar kita terus mawas diri bahwa proses perbaikan dan belajar terus-menerus menjadi prasyarat penting dalam menggapai kemajuan.

Hari-hari kelam polarisasi dan segregasi kita hadapi beberapa tahun terakhir, antarsesama kita menaruh curiga dari sesuatu yang tidak pernah terjadi.

Sejumlah pihak berhasil memanas-manasi bahwa perbedaan yang kita miliki adalah cela yang harus dipertahankan. Mereka tidak pernah jelas biografinya, asal usul cara berpikirnya dan kontribusi kesejarahannya. Berbekal terampil memainkan teks dan narasi, mereka hinggap dalam ruang kehidupan kita. Percayalah, pendengung lebih berbahaya dibandingkan pageblug. Sudah saatnya memutus mata rantai relasi buruk dari pihak ketiga yang tidak pernah ada di ruang nyata, mereka bayang-bayang semu di ruang maya.

Perbedaan disematkan pada pilihan, orang, sikap dan institusi, bukan pada nilai dan etika keadaban. Hingga pada akhirnya demokrasi dikooptasi oleh para oligarki dan kekuatan relasi. Cukup. Kita harus hadirkan proses politik yang melibatkan banyak orang dengan alternatif kepemimpinan yang semarak, agar tidak terjadi keterbatasan pilihan, yang terus akan menjebak kita dalam sirkulasi polarisasi dan segregasi. Atas dasar itu, PKS melakukan _judicial review_ (JR) terkait ambang batas calon presiden ke Mahkamah Konstitusi.

Mari ciptakan dunia politik dan sosial yang lebih kontributif dan solutif. Ada terlalu banyak ruang inspirasi di sekitar kita yang bisa diambil sari hikmahnya. Tidak perlu dari hal yang besar dan filosofis, cukup dari anak negeri sendiri.

 

Tengok,

Kita bisa belajar dari tim basket Indonesia kala meraih emas pertama kali dalam sejarah keikutsertaan SEA Games Vietnam 2021 di Thanh Tri Indoor Stadium, Hanoi, Minggu (22/5/2022). Andakara Prastawa dan rekan-rekan memastikan emas seusai menaklukkan juara bertahan sejak 1991, Filipina, 85-81. Mereka berhasil memutus mata rantai kekalahan, perjuangan menghasilkan kemenangan.

 

Lihat,

Kita juga bisa belajar dari Liga Inggris 2021/2022 yang memunculkan dua pemain sebagai top scorer di akhir musim. Mohamed Salah dan Son Heung-min jadi pemenangnya. Satu dari Benua Afrika, lainnya dari Benua Asia. Mereka berhasil memutus dominasi kedigdayaan para pemain dari Benua Eropa dan Amerika Latin. Menjadi pemenang jauh dari tempat mereka dilahirkan.

Dari pandemi kita dapat belajar tentang banyak hal. Ikhtiar bersama kita akhirnya berhasil memutus mata rantai penyebaran. Maka sudah saatnya setiap kita berlomba-lomba menjadi rantai pasok kolaborator.

 

Kita bisa, pasti bisa, yakin bisa.