Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Catatan Redaksi: Hati-hati jebakan Pujian dan Kekuasaan

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Pujian itu seringkali melenakan seseorang, karena disaat bersamaan menutup diri terhadap berbagai kritikan atau masukan dari orang-orang yang tidak sependapat. Sudah dibuktikan dalam banyak torehan sejarah. Pujian disaat berkuasa, lebih terasa dibandingkan saat tak punya daya. Kala itu mimpi lebih nyaman diisi dengan halusinasi harapan, dibandingkan amputasi keinginan. Maka jika ada yang mencoba menghentikan pujian, lebih baik diamankan.

Tidak selamanya kritikan dimulai dengan kebencian, bisa jadi berangkat dari kegelisahan dan rasa kasihan. Agar tidak semakin jauh terjerembab, kemudian sulit menarik kembali ke titik normal. Awalnya pujian bagai lantai yang mulus dan gaun yang halus, akhirnya tidak jarang bisa membuat tergelincir.

Pujian itu sejatinya hanya melihat satu sisi dari kepemimpinan, karena dia tidak butuh alternatif pesan yang berbeda. Bahkan jika perlu disakralkan, glorifikasi dan dilembagakan. Awalnya pujian bisa berupa kata-kata, akhirnya seringkali menyangkut marwah dan kharisma. Bahkan angin sekalipun tidak boleh menggoyahkan bingkai foto orang yang dipuji.

Pujian itu hadir dari orang-orang yang mengharapkan sesuatu dan mendapatkan manfaat. Tidak mengapa sejatinya karena begitulah tabiat hidup; berharap dan takut kehilangan. Tapi jika tidak sesuai kenyataan dan hanya sekedar sedang berwenang, maka akhirnya akan jadi persoalan.

Seorang pemimpin mungkin dipuji telah berhasil melakukan penanganan pandemi wabah covid 19 oleh kolega-kolega politiknya. Tapi dilakukan dalam ruang hampa, maka suara resah dan parau dari luar tidak akan terdengar. Kedap.

Percayalah suara kritik itu akan memilih jalan lain, langkah yang tidak biasa. Jalur formal estetis sejengkal goresan Mural yang viral. Mural itu adalah salah satu bentuk perlawanan publik terkait kondisi yang ada, sedang terjadi pada dirinya dan apa yang ada di sekitarnya.

Oleh karenanya hati-hati dengan jebakan pujian karena pada akhirnya dia hanya akan semakin menenggelamkan kepemimpinan tersebut ke dalam satu situasi yang pada akhirnya dia tidak bisa keluar dari situ. Layaknyanya pasir hisap yang akan semakin menarik kuat. Kita juga khawatir pujian akan menyandera karena memunculkan perasaan punya hutang budi. Terhadap orang yang memuji kemudian akan berpikir 12 kali atau bahkan ratusan kali untuk mengambil keputusan yang terkait pada orang-orang memuji. Sehingga tidak bisa tegak berdiri dan lantang bersuara berjalan dengan baik.