Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Dialog Bilateral Parlemen dan Ulama Pakistan, Wisnu Wijaya: Kedamaian dan Keberagaman Perlu Disebarkan

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Jakarta (01/12) — Anggota Komisi VIII Fraksi PKS DPR RI, Wisnu Wijaya, menghadiri Pertemuan dengan Delegasi Ulama dan Pemuka Muslim Pakistan yang membahas mengenai Promosi Kerukunan antar Umat Beragama dan Islam Moderat di Indonesia di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, pada Jumat (1/12).

Sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, kata Mulyanto, Indonesia memiliki pengaruh besar dalam mencerminkan citra Islam moderat dan berkontribusi dalam menjaga dan memelihara pandangan positif masyarakat dunia terhadap dunia Islam.

Pada pertemuan ini, Delegasi Ulama dan Pemuka Muslim Pakistan menceritakan mengenai kunjungan yang mereka lakukan ke beberapa organisasi islam, seperti Nahdlatul Utama (NU), Muhammadiyah, bahkan juga sempat mengunjungi beberapa pesantren.

Dalam kunjungan tersebut mereka menemukan bahwa Indonesia sangat berhasil menjadi negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia karena kerukunan umatnya, lebih dari itu mereka juga menanyakan bagaimana hal tersebut dapat dicapai sampai pada titik ini.

Hal tersebut kemudian dijawab oleh Wisnu Wijaya dengan menjelaskan pokok-pokok fundamental yang dimiliki rakyat Indonesia sebagai pegangan berbangsa dan bernegara di kehidupan sehari-hari.

”Di Indonesia kami memiliki semboyan ’Bhinneka Tunggal Ika’ yang menekankan pentingnya persatuan di tengah perbedaan. Semboyan ini mengajarkan bahwa meskipun berbeda-beda, bangsa Indonesia tetap satu kesatuan yang tidak terpisahkan” jelas Wisnu.

Anggota DPR RI dari Dapil Jawa Tengah I tersebut juga menjelaskan bahwa kebersamaan dan menghormati sesama merupakan hal-hal yang terlihat kecil, namun harus dijaga keberadaannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

”Perbedaan adalah sebuah keindahan. Kebersamaan dan menghormati sesama harus dijaga. Penanaman nilai kedamaian dan keberagaman juga harus dimulai dari lingkup terkecil, yakni keluarga, sekolah, bahkan sampai di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat” tegas Wisnu.

Pertemuan ini ditutup dengan kedua belah pihak saling memberikan plakat dan cinderamata serta sesi dokumentasi.