Idul Fitri sebagai puncak dari bulan Ramadan adalah satu momen penting sejarah perubahan kepribadian seseorang. Bagi yang menjalankan puasa dengan penuh kekhusyukan maka dia akan mendapatkan peningkatan keimanan. Adapun yang sebaliknya maka dia anggap telah terlepas dari belenggu ujian. Bebas dan lepas tanpa ada aturan yang mengenainya.

Ramadhan diharapkan pada akhirnya membekas dalam pola perilaku dan sikap di sepanjang kehidupan setiap pribadi. Tutur kata santun, mampu menahan diri dari perilaku yang buruk dan sikap yang tidak terpuji. Selaras dengan itu, mudah memaafkan dan berlomba-lomba dalam menghadirkan kebaikan.

Baca juga : Catatan Redaksi : Mencintai yang Dekat, Menyayangi yang Jauh

Tentu jika setiap kita mencoba untuk konsisten dan komitmen dengan nilai-nilai tersebut, maka kehidupan sosial yang harmonis bisa kita wujudkan. Setiap usaha tersebut akan menjadi amal jariyah yang luar biasa untuk peradaban bangsa yang lebih baik.

Kehendak yang luar biasa untuk kembali ke kampung halaman, yang kerap kita sebut dengan mudik, menjadi salah satu modal penting untuk membangun toleransi, tepa selira, tenggang rasa dan gotong royong. Dari kampunglah kita banyak belajar tentang kohesi dan harmoni sosial. Guyub. Nilai-nilai yang seakan sangat jauh dari kehidupan kita saat ini.

Dus, perbedaan pandangan tidak sepatutnya kemudian dilabeli dengan perbedaan kepentingan. Bisa jadi kita punya kepentingan yang sama namun disampaikan dengan cara yang berbeda. Mungkin niat kita sama namun bisa jadi cara dan jalan yang kita tempuh berbeda. Karena sesungguhnya ada terlalu banyak alternatif kebaikan yang bisa datang dari siapapun, dari manapun dan kapanpun.

Baca juga : Catatan Redaksi : Mencintai yang Dekat, Menyayangi yang Jauh

Fitrah, menempatkan jabatan sesuai muasalnya untuk menjadi pelayan rakyat, bukan sebaliknya mengkhianati dan menghadirkan kebijakan yang buruk. Memaksakan kehendak di tengah himpitan ekonomi yang luar biasa, apalagi ternyata hanya untuk segelintir pihak. Tentu perilaku seperti itu sedang menegaskan sikap yang buruk.

Ujian dan tantangan adalah fitrah yang senantiasa akan dihadapi oleh semua bangsa, menjadi tolok ukur dalam kematangan dan kedewasaan. Maka keadaban kita dalam berpolitik sudah sepantasnya dan seharusnya mendorong produk-produk terbaik yang bisa menyejahterakan rakyat dan menghadirkan keadilan hukum.

Selamat Hari Raya Idul Fitri, Taqobbalallahu Minna waminkum. Mohon dimaafkan segala pesan, informasi dan publikasi yang kurang berkenan. Mari kita rengkuh kemenangan untuk menghadirkan kesejahteraan.