Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Rendahnya Kecintaan Pada Produk Buatan Indonesia, Aleg PKS ; Pemerintah Jangan ‘No Action, Talk Only’

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Jakarta (29/03) – Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PKS, Mustafa Kamal, menyampaikan interupsi dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-18 Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2021-2022 di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta pada Selasa (29/03).

Dalam kesempatan ini, Mustafa Kamal merespon pernyataan yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berada di Badung, Bali dalam acara “Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia” pada Jum’at (25/03) lalu. Saat itu, Presiden mengatakan bahwa lembaga negara masih gagal dalam melakukan Afirmasi Aksi Bangga Buatan Indonesia.

Baca Juga : Mustafa Kamal: Peta Jalan Pendidikan 2020-2035 Kemendikbud Tak Penuhi Harapan Pegiat Pendidikan

“Kalau saja 40% kecintaan terhadap produk buatan Indonesia ini bisa dibelokkan, akan mendorong pertumbuhan ekonomi 1,71%. Begitu kata Presiden”, ujarnya

Menurutnya, pernyataan Presiden adalah gambaran dari gagalnya negara untuk menumbuhkan kecintaan rakyat terhadap produk dalam negeri.

“Saya kira ini satu ironi, oleh karenanya saya prihatin, di atas prihatin. Pada saat Indonesia sudah merdeka menjelang 77 tahun, tetapi kita belum bisa berdiri di atas kaki sendiri, dengan mencintai dan menggunakan barang sendiri. Saya kira ini kegagalan kita semua, saya berharap ada upaya sistematis untuk afirmasi action sampai tahun 2024. Sehingga pemerintahan Pak Jokowi dan Pak Ma’ruf Amin bisa menyelesaikan tugas-tugasnya pada periode ini dengan baik” ujarnya kepada seluruh anggota legislatif yang hadir.

Baca Juga : Mustafa Kamal: Kita Harus Bersyukur Pancasila Mampu Menyatukan Indonesia dalam Keberagaman

Ia menegaskan perlunya affirmative action dari Pemerintah dalam mendorong Aksi Bangga Buatan Indonesia dan tidak terkena fenomena NATO (No Action, Talk Only).

“Jangan NATO, ataupun NAJO, No Action, Jengkel Only. Mudah-mudahan, bangsa Indonesia betul-betul menjadi bangsa yang beraksi atas apa yang dikatakan dan kemudian mau berbuat sungguh-sungguh. Sehingga pemerintah dan semua kementerian dapat sukses dan DPR RI mampu mengawal setiap langkah kebijakan dengan sebaik-baiknya”, tutupnya.