Kabupaten Solok (27/09) — Setelah memfasilitasi petani tanaman pangan dan hortikultura dengan bimtek, Ahad (26/9/2021), Anggota Komisi IV DPR RI Hermanto memfasilitasi peternak dengan Bimbingan Teknis (bimtek) Manajemen Peternakan dan Kesehatan Hewan Komoditas Ayam di Auditorium BPTP Sumatera Barat, Sukarami, Kabupaten Solok.
Sehari sebelumnya, Sabtu (25/9), kegiatan serupa juga untuk komoditas sapi potong digelar di Auditorium BPTU Padang Mengatas, Kabupaten Lima Puluh Kota.
“Dalam bimtek ini para narasumber diharapkan tidak hanya memberikan ilmu terkait budidaya ayam yang baik, tetapi berikan juga wawasan terkait pemasarannya,” ujar Hermanto dalam sambutannya pada kegiatan tersebut.
Sekarang ini, lanjutnya, para peternak mengeluh karena harga daging ayam sedang turun.
“Sebenarnya, bisnis komoditas ayam itu bervariasi. Jenis ayam juga bermacam-macam. Ada ayam ras dan bukan ras (buras). Yang sedang turun saat ini harga daging ayam ras karena perusahaan penyedia bibit masuk juga ke bisnis pembesaran,” papar legislator dari FPKS DPR RI ini.
Karena itu, kata Hermanto, sangat penting memberikan wawasan pasar kepada peternak.
“Ajari peternak mencermati pasar guna mengurangi resiko kerugian akibat harga rendah,” ujar Hermanto.
“Sampaikan jenis ayam apa saja yang pasarnya belum jenuh. Atas dasar itulah diharapkan para peternak memilih jenis ayam yang akan dibudidayakannya,” ucap Hermanto.
Kepada para peternak, Hermanto meminta agar mengikuti kegiatan bimtek ini dengan seksama.
“Kegiatan ini dibiayai oleh negara untuk meningkatkan kapasitas para peternak. Harapannya, ilmu yang didapat dari kegiatan ini bisa diterapkan sehingga pengelolaan ternak kedepan jauh lebih baik,” pungkas legislator dari Dapil Sumbar I ini.
Kegiatan bimtek untuk peternak terselenggara atas kerjasama Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dengan Komisi IV DPR RI.
Dalam kegiatan bimtek ini hadir sebagai narasumber Kepala BPTU (Balai Pembibitan Ternak Unggul) Dani Kusworo dan Kepala BPTP (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian) Rustam. Kegiatan yang berlangsung 2 hari tersebut diikuti oleh total 114 peserta.
Para peserta berasal dari 12 daerah di Sumatera Barat meliputi: Solok, Kota Solok, Solok Selatan, Padang, Pesisir Selatan, Padang Pariaman, Padang Panjang, Tanah Datar, Sijunjung, Dharmasraya, Sawahlunto dan Kepulauan Mentawai.